Mohon tunggu...
RAUDATUL HADAWIYA
RAUDATUL HADAWIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa di universitas negeri surabaya

saya hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan antara Real Life dan Ideal Life pada Perspektif Teori Kepribadian Carls Rogers

21 Desember 2022   14:04 Diperbarui: 21 Desember 2022   14:15 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carl Rogers adalah salah satu tokoh terkemuka dalam psikologi humanistik, berpendapat bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kedewasaannya sendiri.. Carl Rogers mempercayai dan memiliki optimis terhadap sifat alami yang dimiliki oleh setiap manusia. Carl Rogers sangat yakin bahwa dorongan yang paling besar besar yaitu berupa aktualisasi. Aktualisasi itu sendiri yaitu memelihara diri, mempertahankan diri, dan meningkatkan diri sendiri. Hal ini dapat memberikan kesempatan terhadap setip individu yang akan berkembang. 

Carls Rogers juga berpendapat lebih baik memikirkan apa yang akan dilakukan pada saat ini, daripada memikirkan sesuatu di masa lalu, karena hal itu dapat mempengaruhi suatu tingkatan psikologis. Penggunaan teori kepribadian Carl Rogers dalam aspek karakteristik dalam kepribadian berfungsi sebagai sikap yang positif. Teori ini umumnya digunakan dalam bidang konseling dan terapis karena secara inheren terlibat dan terfokus pada bidang osteoterapi. Karakteristik yang berfungsi sepenuhnya dapat mendukung individu dalam mengembangkan kapasitas bakat yang dimilikinya serta lebih memahami dirinya.

 Di sisi lain, kelebihan dari teori Carl Roger itu sendiri yaitu mementingkan stimulus untuk berkembang. Dan juga pada teori kepribadian ini memiliki kebermaknaan seseorang ada pada suatu pengalaman sadarnya, pengalaman tersebut memberikan intelektualisasi serta emosional pada setiap individu pribadi yang akan bertambah secara terus-menerus. Hal ini yang membuat teori ini memiliki kelebihan tersendiri.

Michael Jackson lahir di lahir di Gary, Indiana, Amerika, tanggal 29 Agustus 1958. Ayah Jackson adalah pria dengan disiplin tinggi dan keganasan. Bahkan di masa kecilnya, Michael Jackson sering dicambuk dengan ikat pinggang kulitnya sendiri. Michael Jackson memulai karirnya pada usia tujuh tahun. Rekaman solo pertamanya adalah lagu utama grup Got To Be There pada tahun 1971. Selain itu, albumnya Thriller, yang dia rilis, mencetak penjualan sebanyak 104 juta kopi, menjadikannya album dengan penjualan tertinggi. 

Pada tahun 2006, Word Music menyatakan bahwa albumnya telah terjual lebih dari 750 juta kopi, menjadikannya artis terlaris sepanjang masa. Dari aset kekayaannya, Michael Jackson mempunyai hunian yang dilengkap dengan kebun binatang pribadi bertempat di Neverland Los Angel seluas 3000 acher. MJ memiliki gaya hidup yang boros, ia melakukan operasi kulit dan hidung dengan dalih untuk membantunya menyanyian lagu yang bernada tinggi. Hal tsb mendapat krititkan besar dari ras Afrika-Amerika termasuk juga dengan ayahnya. 

Pada tahun 1993, MJ dituduh melakukan pelecehan seksual pada anak  berumur 13 tahun. Dampaknya, MJ harus menghabiskan uang sebanyak 20 juta dolar pertahun untuk pembelaannya. Hingga akhirnya MJ meninggal karena overdosis injeksi obat penahan sakit dosis tinggi Demerol. Ada juga yang menyatakan bahwa kematiannya dikarenakan kegagalan jantung.

Dari kasus tersebut jika dikaitkan menggunakan teori kepribadian Carl Rogers yaitu adanya kesenjangan antara real-self & ideal-self masih terlihat. MJ sudah dituntut sebagai superstar sang ayahnya semenjak kecil. Setelah virtual itu terwujud Mj semakin ingin sebagai lebih paripurna lantaran adanya tuntutan & tekanan berdasarkan luar sebagai akibatnya tampak menciptakan jati dirinya hilang. Hal tsb bisa dicermati berdasarkan perubahan baik penampilan fisik mapuan gaya hidupnya.

Rogers menempatkan kebutuhan dasar, dorongan, dalam sistem kepribadiannya. Memelihara, menyadari dan meningkatkan semua aspek individu. Meskipun kebiasaan ini bersifat bawaan dan mengandung komponen perkembangan fisiologis dan psikologis, kesamaan masa kanak-kanak cenderung dilihat dari perspektif fisiologis (Schultz, 1991). Pertimbangkan poin-poin berikut saat mengadopsi pola pikir humanistik:

Pertama, manusia memiliki potensi positif dan kemauan untuk berkembang secara penuh. Kedua, bersikap proaktif untuk mencapai hal-hal yang positif. Upaya, tanggung jawab, kebebasan ketiga, tidak terikat oleh belenggu masa lalu, berorientasi pada masa depan dan pemenuhan diri. Keempat, perilaku manusia tidak boleh dilihat semata-mata sebagai mekanis, tetapi sebagai sifat manusia yang diwujudkan secara kreatif. Paradigma ini percaya bahwa orang memiliki tujuan aktualisasi diri saya di sini. Aktualisasi diri adalah dorongan naluriah untuk menyadari potensi menjadi orang yang unik. Ciri-ciri kepribadian penting yang terkait dengan pandangan kesehatan mental ini meliputi:

keterbukaan terhadap pengalaman dalam dan luar, kepekaan terhadap emosi, kemampuan untuk hidup "sepenuhnya" di setiap kesempatan, persepsi sebagai agen bebas, dan kemampuan individu untuk memutuskan dan mengendalikan apa yang menurutnya cocok. Kemampuan untuk Percaya (Connell), 2004). Sebagai anak-anak, anak-anak mulai membedakan atau memisahkan salah satu pengalaman mereka dari yang lain. Akibatnya, anak mulai berbagi konsep "aku" dan "milikku", lambat laun membangun konsep diri. 

Sebagai bagian dari konsep diri mereka, anak-anak juga menjelaskan akan menjadi apa mereka nantinya. Gambar-gambar ini dipengaruhi oleh meningkatnya kompleksitas interaksi kita dengan orang lain di sekitar kita. Idealnya, dengan mengamati reaksi berbasis perilaku orang lain, anak-anak berbagi pola "citra diri" yang konsisten. REAL SELF" atau IDEAL SELF, lebih kecil lagi. Gagasan yang digunakan Rogers dalam merumuskan secara kolektif psikoterapi yang berpusat pada klien (kutipan dari Hall & Lindzey, 1993) adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun