"Silahkan masuk Nona Seli dan Raib."
"Terima kasih."
Kami pun masuk kedalam dan langsung menuju ke basement. Rumah ini sangat besar dan sepi hanya di isi oleh Ali dan para pelayannya. Kedua orang tua Ali sangat sibuk dengan bisnisnya sampai-sampai mereka sangat jarang berada di rumah.
Basement ini adalah ruang penelitian sekaligus kamar tidur bagi Ali, kedua orang tuanya memberikan ini sebagai hadiah ulang tahun ke 12 nya. Seperti yang kita tau, Ali orangnya sangat berantakan begitu pula ruangan pribadinya ini. Tabung reaksi berserakan dimana-mana, belum lagi alat-alat aneh yang dia ciptakan apalah itu namanya aku pun tidak tau.
Ali mengajak kami kesini untuk memperlihatkan alat ciptaannya yang baru. Sejak tadi di sekolah ia terlihat sangat antusias membahas alatnya ini. Ali bercerita bahwa sudah hampir 5 tahun ia mengembangkan alat ini dan tepatnya kemarin, ia berhasil menyempurnakannya. Seperti bisa, Ali pasti akan menjadikan kami berdua sebagai kelinci percobaannya.
"Ayo ikuti aku Raib, Seli. Aku sudah tidak sabar ingin menunjukkannya pada kalian."
Kami membuntuti Ali kesebuah ruangan yang tampak gelap dan terletak di ujung. Ali menyuruh kami untuk menutup mata. Ia menyalakan lampu ruangan dan sudah memperbolehkan kami membuka mata.
"TADAA!!!"
Aku dan Raib menatap tiga kursi yang berdesain aneh dengan benda berbentuk helm berwarna silver diatasnya dan 1 gadget besar di depan salah satu kursi itu dengan tatapan bingung. Dan sepertinya Ali mengerti apa maksud dari tatapan kami.
"Aku pun belum memberi nama untuk alat ini, tapi bisa dibilang alat ini seperti mesin waktu yang bisa membawa kita kembali ke masa lalu dan datang ke masa depan."
"APA! MESIN WAKTU?!" Teriakku kaget. Raib pun sama kagetnya namun dia bisa mengontrol diri.