Kami pun mulai menaiki salah satu mobil polisi dan ikut kemana pun mobil itu pergi. Ternyata mobil yang kami tumpangi menuju kantor polisi. Kami pun turun dan mengikuti salah satu orang polisi yang berada satu mobil dengan kami tadi.Â
Ia memasuki suatu ruangan, kami membuntutinya. Di dalam sana duduk seorang Hoegeng yang asik membaca beberapa berkas-berkas.Â
"Lapor Pak, eksekusi penangkapan Robby Tjahya di selalu dalang di balik kasus penyelundupan mobil mewah berhasil di jalankan." Lapor polisi itu yang sepertinya adalah wakil Pak Hoegeng itu sendiri.Â
"Kerja bagus, saya akan mengumumkan keberhasilan operasi ini."
"Anda sangat hebat Pak, bisa mengetahui siapa dalang di balik kasus yang sangat besar ini. Saya sangat kagum pada anda."
Kami keluar dari ruangan itu sementara mereka melanjutkan percakapan. Ali memutuskan untuk Berpindah tempat lagi dan kami setuju.Â
Kami bertiga tiba di istana negara, tepatnya di suatu ruangan. Di sana ada Soeharto serta Pak Hoegeng sendiri. Mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang serius.Â
"Pengungkapan kasus penyelundupan besar ini saya akui sangat hebat Hoegeng. Kau telah melakukan tugasmu dengan baik." Ucap Soeharto.Â
Hoegeng menundukkan kepalanta tanda Terima kasih.Â
"Tapi sepertinya kau harus kami berhentikan."
Hoegeng terkejut, alasan ia di panggil ke istana negara adalah untuk di berhentikan.Â