"Kenapa ra". kak Aldo mengejutkanku dan untungnya perkataanku tidak terdengar olehnya
"Hah gapapa kak, ohh kasian ya kak" dan aku pun tidak memberi tahu kak aldo karena aku tersipu malu.
Setelah makan kita kembali ke kelas masing - masing
Ia memberiku banyak pelajaran, ia juga yang merubah tampilanku menjadi lebih baik lagi. Dengan keesokan harinya aku berdandan rapi dengan kerudung berciput, lengan baju kukancingkan, dan kaos kaki kubeli baru yang panjang. Sudah siap semuanya akupun bersikap untuk berangkat sekolah.
Setelah sampai didepan gerbang sekolah,betapa terkejut nya aku melihat sosok dia menjaga di gerbang sekolah. Oh iya kak Aldo adalah pengurus OSIS di sekolahku. Malu rasanya aku berjalan mendekatinya tetapi, mau gimana lagi hanya itu jalan masuk ke sekolahku. Dengan rasa malu aku berjalan sambil menutupi wajahku sedikit menggunakan topi upacara. Setelah berpapasan dia tersenyum padaku, aku hanya tersipu malu dan membalas senyumnya. Langkahku semakin cepat, mukaku sepertinya sudah seperti tomat karena malu ini.
Upacara akan segera dimulai, para pengurus OSIS merapihkan dan mengurus barisan. Dan dia mengatur barisanku rasanya hatiku berdebar tapi, aku hanya menunduk. Tanpa aku sadari dia berada di sampingku dan menyapaku.
 " hey, nunduk mulu belum waktunya mengheningkan cipta kali "
akupun terkejut dan bilang " ehh iya kak, kok kaka ada disini ? "
 " iya aku pemimpin pasukan barisan kamu" katanya
 "Oh iya kak" jawabku.Â
Perasaanku semakin tidak karuan, hatiku berdebar dan menjadi salah tingkah.