Mohon tunggu...
Rangga Aris Pratama
Rangga Aris Pratama Mohon Tunggu... Buruh - ex nihilo nihil fit

Membaca dan menulis memiliki kesatuan hak yang sama, seperti hajat yang harus ditunaikan manusia setelah makan dengan pergi ke toilet setiap pagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Yang Mereka Lakukan Sebelum Mati

7 Juni 2022   15:16 Diperbarui: 9 Juni 2022   16:32 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku cebolang anakmu" jawab pemuda itu

"Anakku Cebolang telah mati sepuluh tahun lalu,"

"Aku tidak mati ibu, nyi roro kidul merawatku selama ini, Aku berhasil menyelinap dan pergi dari kerajaanya"

"Mustahil" kata centini sambil membanting pintu.

Hari itu berakhir dengan kebingungan yang membebani pikiran centini. Berbagai pertanyaan mengusik kedamaian jiwanya. 

Dan pemuda itu masih duduk-duduk di pelataran, menunggu centini memperbolehkannya masuk. Melihat kegigihan pemuda itu centini mempersilahkan masuk dan membuatkannya makan malam.

" Cebolang sangat menyukainya, jika kau memang dirinya, kau pasti menghabiskan makananmu,"

"Tentu saja Ibu." Pemuda itu menyatap masakan centini dengan lahap dan menghabiskan porsinya seperti permintaan centini.

"Kau boleh mandi dan tidur di kamar depan, bekas kamar wijo jiwo dan bekas kamar .."

Centini mendapati dirinya omong-omong dengan bangku kosong. Tetangga kanan kiri centini hanya bisa melempar iba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun