Bel masuk telah berbunyi, waktunya gerbang dikunci. Tapi dasar sungguh mujur, kerena hendak dikunci Isma datang sambil berlari. “tunggu, tunggu dulu pak Ujang”Hah, hah tunggu dulu pak Ujang. Tunggu, saya kantidak kesi..hangan””saya kan datang pas pada waktunya pukul tujuhdan kalau masalahh telay limamenit, jangan salahkansayah, karena itu kesalahan pak Ujang. Yang menghalangi dan mnghambat saya untuk datangpas.Bagaimana betul tidak” Isma mencobaberdalihsupayabisamasuk ke dalam dengannapas terengah ia menjelaskan. Dengan terpaksa pak ujang membuka membarkan Isma masuk.
Dia beralri melewati para tukang bangunan yang sedang mempersiaopkan dan memebersihkan genagan air hujan . biasanyaoaa siswa juga suka dikerahkanuntuk meuntuk membantu pembangunan gedung sekolah. Isma beralari
“Mang punten kalangkungan!”
sambil tidak karuan Dia melewati mereka. Sampai di kelas, kebetulan bu Yani, yaitu guru bahasa Arab belum masuk.
“Aman, h… hh… hah… hah”
Isma lengsung menuju ke tempat duduk di pojokan kedua, Dia memnag tidak sendiri, Isma sebangku dengan Rika. Tapi sayang Rika hari ini dan kemarin-kemarinnya lagi tidak bisa masuk karena sakit gejala tipus yang dideritanya. Sedah empat hari dan baru bisa kemarin Isma dan semua sahabatnya menjenguk Rika. Sekarang alhamdulillah Rika sudah mulai beranjak sembuh.
Isma, sambil menyimpan tasnya di bangkudua memikirkan kata sakit. Siapa sih yang mau sakit. Tapi kenikmatan yang satu ini yaitu sehat sering tidak terasa dan terlupakan. Katanya sih Nabi pernah bersabda bahwa kebanyakan manusia sering lupa dan terlupakan terhadap dua nikmat nikmkat sehat dan nikmatr kesempatan. Tanpa terasa ballpointnya telah mencorat-coret bangku di hadapannya.
.......... Sakit oh sungguh pahit
merinding panas yang terasa di kulit
tidak akan pernah pamit
bila tak ada duit