Mohon tunggu...
Rana Setiana
Rana Setiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Ngobrol diskusi santai

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Berbayang Bayangan (1) Isma

2 September 2024   17:46 Diperbarui: 3 September 2024   20:38 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bel masuk telah berbunyi, waktunya gerbang dikunci. Tapi dasar sungguh mujur, kerena hendak dikunci Isma datang sambil berlari. “tunggu, tunggu dulu pak Ujang”Hah, hah tunggu dulu pak Ujang. Tunggu, saya kantidak kesi..hangan””saya kan datang pas pada waktunya pukul tujuhdan kalau masalahh telay limamenit, jangan salahkansayah, karena itu kesalahan pak Ujang. Yang menghalangi dan mnghambat saya untuk datangpas.Bagaimana betul tidak” Isma mencobaberdalihsupayabisamasuk ke dalam dengannapas terengah ia menjelaskan. Dengan terpaksa pak ujang membuka membarkan Isma masuk.

Dia beralri melewati para tukang bangunan yang sedang mempersiaopkan dan memebersihkan genagan air hujan . biasanyaoaa siswa juga suka dikerahkanuntuk meuntuk membantu pembangunan gedung sekolah. Isma beralari

“Mang punten kalangkungan!”

sambil tidak karuan Dia melewati mereka. Sampai di kelas, kebetulan bu Yani, yaitu guru bahasa Arab belum masuk.

“Aman, h… hh… hah… hah”

Isma lengsung menuju ke tempat duduk di pojokan kedua, Dia memnag tidak sendiri, Isma sebangku dengan Rika. Tapi sayang Rika hari ini dan kemarin-kemarinnya lagi tidak bisa masuk karena sakit gejala tipus yang dideritanya. Sedah empat hari dan baru bisa kemarin Isma dan semua sahabatnya menjenguk Rika. Sekarang alhamdulillah Rika sudah mulai beranjak sembuh.

Isma, sambil menyimpan tasnya di bangkudua memikirkan kata sakit. Siapa sih yang mau sakit. Tapi kenikmatan yang satu ini yaitu sehat sering tidak terasa dan terlupakan. Katanya sih Nabi pernah bersabda bahwa kebanyakan manusia sering lupa dan terlupakan terhadap dua nikmat nikmkat sehat dan nikmatr kesempatan. Tanpa terasa ballpointnya telah mencorat-coret bangku di hadapannya.

..........  Sakit oh sungguh pahit

            merinding panas yang terasa di kulit

            tidak akan pernah pamit

            bila tak ada duit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun