Lulavi tiba-tiba membalikkan badannya menuju ruang kelas. Sosis panggang kantin yang tadi diinginkanya dilupakannya dulu sejenak. Sekarang ia lebih butuh memikirkan sesosok yang berwajah mirip dengan Yusuf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!