Lulavi tiba-tiba membalikkan badannya menuju ruang kelas. Sosis panggang kantin yang tadi diinginkanya dilupakannya dulu sejenak. Sekarang ia lebih butuh memikirkan sesosok yang berwajah mirip dengan Yusuf.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!