Mohon tunggu...
Ramadhanila HanunMumtazah
Ramadhanila HanunMumtazah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: If You Will More Than Friend

9 September 2022   17:51 Diperbarui: 10 September 2022   10:57 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Galang Permana dia temanku dahulu aku menitipkan Gadisku ke orang itu, dulu tahun 1998 aku dengan Artis yang saat ini telah pergi ia sangat keji meninggalkanku dan juga Bahrul ke perempuan jahanam itu dia adalah Agung Zaqi kini telah pergi ke alam lain, ia bapakmu sebenernya nak" ungkap ibu rini sambil menatap anaknya yang berpisah selama 20 tahun lebih. 

Anggun menangis dan tak mau mendengar cerita itu lalu keluar dari ruang ICU yang saat ini mendekap Ibu Rini ia juga menangis dengan perlakuan suaminya saat dulu andai saja jika ia mendengarkan kata pak Galang. Bintang menyusul Anggun ke koridor dan ia menangis lalu memeluk Bintang Anggun mengira jika Ibunya telah pergi keluar Kota ternyata ia berada di dekatnya, ia memang tak bisa memaafkan sang ayah namun sang ibu dulu juga tak bersalah karena ia saat itu sebatang kara ketika ia baru dilahirkan. Ayahnya angkatnya menjaga dan mendidiknya dengan baik namun sang kakak yang tinggal dengan ibunya yang saat ini menjadi penjaga panti asuhan, ia sedikit lebih beruntung dengan hidup dan profesinya saat ini. Lalu ia berambisi untuk menjaga ibu nya sampai sembuh dan Bintang dapat menyelesaikan studinya tanpa hambatan. 

Beberapa minggu setelah operasi Bintang menitipkan surat kepada Anggun dan Bu rini karena ia akan pulang ke Purwokerto karena sudah menyelesaikan program pertukaran mahasiswanya, Anggun telah menerima keadaan dan mau menjaga ibu nya yang lagi sakit. Bintang mengajak Anggun sedikit obrolan untuk menyemangatinya. 

"aku pulang dulu ya, aku cuman minta tolong buat jagain Ibu rini jangan bilang - bilang jika aku pulang" Bintang menangis tak tahan mengucapkan kata selamat tinggal. 

"hey, jangan menangis aku pasti menjaganya dan ayahku membelikan rumah untuknya katanya hadiah kesembuhannya" Anggun tersenyum dan memeluk Bintang. 

"iya, Terima kasih jika kamu main ke Purwokerto atau Jakarta kabari aku dulu jangan asal nyelenong" ujarnya sambil tertawa. 

"iya tenang aja terus bagaimana tentang hubungan kita?" Anggun menanyakan hal itu karena telah nyaman dengannya. 

"mungkin kita bisa menjadi teman namun tak lebih dari pacar bagaimana?" jawab Bintang dengan hati yang masih dengan orang yang menyakitinya. 

"ya tak masalah ingat kamu jangan pernah kehilangan arah jika kamu butuh aku, aku siap kesana, ayahku punya pesawat pribadi jadi jaga dirimu baik-baik". Kemudian kedua insan itu memeluk erat masing-masing dan kedua bibir mereka menyatu. 

3 Oktober Bintang bersiap-siap untuk lepas landas dan ia siap bertemu dengan gadis yang ia cintai saat ini telah menerimanya dan mau mengukirkan cerita baru bersamanya. Sebelum pesawat lepas landas ibu Rini berlari dan menangis melihatnya pergi dan Bintang tak bisa menahan tangisan yang keluar dari matanya, lalu pesawat terbang meninggalkan kota Samarinda.

Selama dalam perjalanan menuju kota Purwokerto ia menangis dan tak kuasa menahan rasa sedihnya karena kenangan bersama Ibu Rini di Kota Samarinda. Ia terlelap dalam keheningan cakrawala yang sudah lama tak merasakannya, sesampainya di Yogyakarta Internasional Airport ia di jemput oleh Pak Bahrul dan ia mengucapkan terimakasih atas informasinya dan dedikasinya telah menjadi juara dan rela menjaga sang bunda, sepanjang jalan ia menceritakan pengalamannya di Samarinda Bintang ingin memberitahukan tentang Anggun ke Pak Bahrul tapi takut ia marah lalu ia mengatakan jika ia ingin pulang ke jakarta terlebih dahulu untuk menunjukkan ke kedua orang tua nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun