Mohon tunggu...
Ramadhanila HanunMumtazah
Ramadhanila HanunMumtazah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: If You Will More Than Friend

9 September 2022   17:51 Diperbarui: 10 September 2022   10:57 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"aku bingung mengapa aku memelukmu tapi aku merasakan kenyamanan dari semua perlakuanmu dan kegigihanmu bukan berarti aku mencintaimu tapi aku hanya ingin kita di zona pertemanan saja" ungkapnya dengan mendekap bintang dengan kedua tangannya. 

"iya, aku tak masalah namun hanya satu manusia yang bisa meluluhkan gerbang hatiku ini, jika kau merasakan kenyamanan aku selalu siap hingga ku pulang namun jika ku angkat kaki ku harap kita tetap berteman" akhirnya bintang memahami tentang arti sebuah hubungan dan cinta belum tentu cinta harus di ungkapkan namun dibuktikan dengan mafhumkan orang dan tak harus memaksa seseorang untuk bersandarnya. 

Malam tiba Bintang mengantarkan Anggun pulang, sepanjang jalan Anggun memeluk Bintang sepertinya ia telah mencintai lelaki itu entah mengapa caranya bersimpati berbeda dengan kebanyakan pria dimuka bumi, berbeda pandangan dengan Bintang yang mengetahui jika ia bertemu dengan indriana pasti ana dijalan maka wanita itu akan menjauhinya, sesampainya di rumah Anggun, Ayahnya telah menanti di depan gerbang masuk, lalu menggrutu mengatakan jika ia terlalu larut mengantarkan putri kesayangannya, Anggun menjelaskan bahwa ia menonton film adaptasi buku Pak Tua yang garang itu, kemudian Pak Tua itu memanggil sang pria sekedar mengajaknya ngopi dengannya, melakukan perbincangan malam yang panjang. 

"kau tahu? Mengapa alasanku menulis? Menyeletuk dengan Benjana kopi. 

"ku dengar bapak kehilangan orang yang bapak sayang? Benar bukan?"

"kebanyakan orang mengetahuinya seperti itu tapi yang sebenarnya terjadi adalah dulu saat aku menuliskan karya pertamaku, Buku itu tak kunjung laku, hingga aku tuangkan semua apa yang ku rasakan saat itu juga, ku rangkai puisi hingga beberapa pengalaman pahit yang kurasakan tertuangkan aku hampir gila menggarapnya banyak orang yang menjauhiku dan yang tersisa hanya satu orang yaitu Ibunya Anggun ia sosok yang membuatku bangkit dari kegagalan memang semua pahit yang kurasakan semua orang yang mengatakan teman hanyalah kebohongan belaka, lalu buku keduaku rilis disitu mulai banyak dilirik oleh masyarakat hingga menjadi best seller selama 5 tahun dan mereka yang meninggalkan ku saat sedang terpuruk datang kembali, mereka mengemis bak seorang penjilat setelah itu mereka tidak pernah datang kesini kembali ketika mereka mengatasnamakan Galang permana untuk bisnisnya yang sedang hancur. Itu lah alasan ku menulis yang awalnya hanya hobiku saja" ujarnya panjang lebar mendongengkan Bintang. 

"aku baru tahu jika ada orang yang semacam itu di dunia ini" pria itu terkagum - kagum mendengarkan ceritanya. 

"lantas bapak kemana saja hingga banyak orang yang mengatakan jika kau telah mati"

"aku hanya ingin ketenangan diantara kebangsatan dunia ini aku lebih baik terjebak didalam fantasiku" pria tua itu menelan kopi panas itu. 

"ibu Anggun kemana pak? Saya tak pernah mendengarnya" serunya dengan penuh penasaran. 

"saya belum pernah menikah dan Anggun adalah anak angkat saya dan Ibu nya Anggun meninggalkannya karena Hubungan Gelapnya dengan seorang artis, aku selalu menyayangi Anggun dengan tulus seperti anakku sendiri karena itu Amanah dari ibunya yaitu Lilis". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun