Referensi: [6]
7. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP)
Menerapkan praktik manufaktur yang baik untuk memastikan produk tidak hanya halal tetapi juga thayyib (baik dan berkualitas).
Contoh: Mengimplementasikan standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dalam proses produksi.
Referensi: [7]
8. Konsultasi dengan Ahli Syariah
Melibatkan ahli syariah atau dewan syariah dalam pengambilan keputusan terkait produk dan proses bisnis.
Contoh: Membentuk dewan penasihat syariah internal atau berkolaborasi dengan lembaga fatwa yang diakui.
Referensi: [8]
9. Manajemen Risiko Halal
Mengidentifikasi dan mengelola risiko potensial yang dapat mengkompromikan status halal dan thayyib produk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!