Mohon tunggu...
Rahmi Yanti
Rahmi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengalaman adalah cerita-cerita di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ifan

11 April 2024   23:43 Diperbarui: 12 April 2024   09:58 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atas kehendak Allah, di semester 4 aku satu kelas dengan Ifan. Rupanya, laki-laki itu amat pendiam sekali di kelas. Tak banyak kulihat dia berinteraksi dengan siapa pun. Bahkan dengan teman-teman yang katanya akrab dengannya. 

Di kelas, pemuda itu amat suka tertidur. Aku suka geleng-geleng kepala. Kalau melihat anak yang satu itu tertidur. Maklum, waktu itu di masih seorang pembimbing di asramah laki-laki. Mungkin dia kurang tidur. 

Ada yang membuatku amat kagum dengan pria yang satu ini. Bayangkan, kamu melihat dia selama pelajaran. Memejamkan mata, dan mungkin  telah hanyut pada dunia mimpi. Melihat nyenyaknya tidurnya. Anehnya, malah dia yang paling banyak bertanya saat presentasi. Dia pula yang paling bayak menanggapi, seolah tadi dia mendengarkan dengan saksama. Hebatnya, apa yang dia jelaskan. Selalu lebih jelas, dari pada pemateri. Bahkan, kadang kala. Apa yang tidak bisa terjawab pemateri. Si pemuda yang suka tidur ini, mampu menjawabnya dengan benar. Kalau aku menantapnya. Aku suka geleng-geleng keheranan, sambil mengacungkan jempol. 

Qodarullah, Allah terus-terusan membuatku berurusan dengan laki-laki itu. Waktu, ada pemilihan mahasiswa pilihan untuk mengabdi mengajar di salah satu SMA di kotaku. Aku dan Ifan bertemu lagi. Walau interaksi kami tak begitu banyak.  Hanya saja, Tuhan menakdirkanku untuk mengenalnya dengan lebih dalam,  dibandingkan teman-temanku yang hanya bisa mengagumninya. Hehehe....

Aku tak mengagumi Ifan. Aku hanya kagum pada kecerdasannya. Kagum pada keberaniannya, kagum kepada humornya yang selalu berhasil membuat sekitarnya tertawa, kagum juga pada kedekatannya dengan orang-orang baik, serta kagum pada kerja kerasnya. 

Pernah suatu saat, Ifan viral di kalangan  Cewek-Cewek satu jurusanku. Katanya, Ifan punya pacar.  Semua teman-teman perempuanku kecewa. Menurut mereka, Ifan adalah laki-laki sempurna untuk dijadikan imam rumah tangga. 

Ifan,  laki-laki yang baik. Ya, walau gak tahu itu baik, atau sok baik? Terus kalau sok baik, itu sok baiknya keberapa wanita? Aku gak tahu soal itu. Yang jelas, selain baik dia pekerja keras. 

Ketika semster 3-4 dia bekerja di asramah laki-laki, sebagai seorang  pembimbing para maba di asramah. Sebetulnya, kampus kami wajib asramah selama semster 1-2. Kemudian, setelah itu dia menjadi marbot di sebuah masjid bernama "Al-Hidayah" bukan itu saja, dia juga jadi guru ngaji di sebuah MDA dekat masjid itu. Mengajar di sebuah SD  islam terpadu juga, dan dia juga jadi gru privat ngaji para bapak-bapak disekitar perkampungan masjid itu. 

Soal kerja keras, mungkin Aku bisa jadi saksi kalau Ifan, adalah laki-laki pekerja keras dan penuh dengan rasa tanggung jawab didadanya. Selain itu, Ifan pun  bukan tipe laki-laki yang membosankan. Sepengetahuanku di kampus laki-laki maupun perempuan  yang mengenalnya, tak ada yang tak menyukainya. Itu, karena kepribadiannya yang ramah,cerdas, dan humoris.  

Setiap aku bertemu dengan Ifan, tiada hari tanpa "Tertawa" mungkin dia orang kedua yang suka membuat aku tertawa. Yang pertama adalah Imah, teman SMPku. Nanti kita cerita soal Imah. 

Ifan selalu mampu, merubah moodku menjadi ceria kembali. Bahkan dalam kondisiku yang tak lagi baik-baik saja. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun