Mohon tunggu...
Tri Rahayu ( Mbak Lily)
Tri Rahayu ( Mbak Lily) Mohon Tunggu... Freelancer - Frelance writer

Penulis lepas, konten creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Robohnya Atap Tua Ruang Kelas di Madrasah

6 Januari 2025   19:55 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Pak Gunarto membawa Dina pulang setelah ijin pada Pak Hamzah. Di tengah,perjalanan, tiba-tiba saja Pak Gunarto membelokkan kendaraannya."Kita mampir dulu ke warung ya!" Pak Gunarto lantas menghentikan motornya di warung soto langganan Bu Saraswati yang terletak tak jauh dari rumah. Mereka lantas masuk ke warung. Pak Gunarto memesankan dua mangkuk soto.


Pak Gunarto meninggalkan Dina sejenak. Ia meminta pelayan warung makan untuk menemani Dina sebentar. Pak Gunarto mengambil sesuatu di jok motor. Lalu, ia pun kembali masuk ke warung.


"Terimakasih Mas!" Ucap Pak Gunarto pada pelayan warung.


Pak Gunarto meletakkan buku gambar dan juga crayon baru untuk Dina.


"Maafin Bapak ya! Bapak lupa bilang kalau kemarin dua minggu lalu sudah membelikan crayon buat Dina dan boneka buat Sasti."


Dina pun meletakkan sendoknya. Ia ganti meraih buku gambar yang di bawakan Pak Gunarto.


"Selamat ulang tahun. Besok kapan-kapan kita ke sekolah lagi Din, lihat madrasah yang di renovasi. Kata Pak kepala, karena atapnya roboh. Atapnya akan di ganti yang baru. Sekolah mau di renovasi total."


Sepanjang perjalanan pulang, Dina tersenyum sumringah. Mereka sampai rumah sore hari. Dina pun di buat takjub setelah masuk ke rumahnya. Bu Saraswati sudah menyiapkan nasi tumpeng kecil. Seluruh anggota keluarga besar pun berkumpul untuk merayakan ulang tahun Dina.  Mulai Eyang Putri Dina juga tiga orang bibi dan sepupu Dina.


Sambil menangis, Dina meraih tangan adiknya lalu memeluk adiknya. Dina masih teringat kejadian di sekolah yang begitu mengejutkannya. Ia tiba-tiba melihat angin datang. Dina dan Sasti selalu menonton kartun bersama. Mereka sering menonten Frozen berdua. Mereka juga main petak umpet berdua di dalam rumah. Dina pun jadi ingat kejadian dimana ia pernah memarahi Sasti karena ia sudah capek mencari adiknya saat main petak umpet namun tidak ketemu. Ternyata Sasti sembunyi di almari besar tempat penyimpanan baju. Dari kejadian itu, Dina berinisiatif untuk berlari menyelamatkan diri saat tiba-tiba atap di ruang kelas madrasah itu mendadak roboh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun