“Apa kau takut?” Tanya B menantang.
“Baiklah, kita akan bermain lempar bola air.” A mendekat ke arah Milos sambil menoleh masam ke arah B.
Z pun kembali mengambil alih. “Pertama-tama kita harus membuat bola air dengan plastik bening.”
“Aku punya banyak pelastik bening.” D berlari ke sarangnya yang ada di samping pohon maple.
“Siapa yang akan membuatnya, kami tidak suka terlalu dekat dengan pantai.”
“Aku dan Z yang akan membuatnya, kalian tunggu di sini. Ingat sebelum permainan berlangsung tak boleh ada pertengkaran. Apabila ada yang memulai pertengkaran akan dikenakan pinalti.”
”Pinalti macam apa?” B menggaruk kepalanya.
“Dilempar bola air tanpa boleh membalas atau menghindar. Selama kami membuat bola air, D dan E akan mengawasi kalian berdua. “ Tunjuk Milos pada A dan B yang sudah duduk dalam jarak yang berjauh-jauhan.
Tak lama D kembali membawa pelastik bening. Milos dan Z langsung pergi ke pantai sambil menyeret gerobak kayu. Sembari mengisi pelastik bening dengan air, Z pun bertanya.
“Mengapa kau memilih lempar bola salju?”
Milos terdiam cukup lama sebelum menjawab. “Karena setiap kali musim dingin, aku, Ibu, dan Ayah akan bermain lempar bola salju di halaman rumah. Dan itu...” Kenangan itu tiba-tiba saja menyematkan rindu di hati Milos.