Mohon tunggu...
Rafika Miatul S.
Rafika Miatul S. Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Redup lalu Menemukan

6 Desember 2018   13:38 Diperbarui: 6 Desember 2018   14:26 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hahahaha" Nindi tertawa 

Rama mulai berkode-kode pada Nindi. Perlahan Rama menunjukkan perasaannya kepada Nindi yang dari dulu ia kubur dalam-dalam. Nindi juga merasakan ada keganjilan pada Rama. Nindi sedikit terbawa perasaan. 

Tapi, gengsi. Yalah cewek, cui

Selama dekat dengan Rama, Nindi merasa begitu bahagia, selalu ada saja cara Rama untuk mencari topik untuk tertawa. 

Nindi merasa menemukan sesuatu pada Rama. Nindi merasa ia telah jatuh cinta pada Rama. 

"Tidak. Ini tidak mungkin. Tidak secepat itu. Heleh mungkin hanya perasaan kagum saja. Tidak mungkin aku mencintainya secepat itu. Bisa saja Rama juga sederajat dengan Abi." pikir Nindi 

Nindi seorang perempuan yang sebenarnya tidak mudah untuk jatuh hati. Apalagi setelah patah hatinya oleh Abi. Dia bosan dengan kata "mulai" memulai dari awal kembali fase-fase dekat, kasmaran, bertengkar, lalu pergi meninggalkan. 

"Nindi cadeeel temenin abangmu ini ngerjain tugas yuk" WhatsApp yang masuk di handphone Nindi. Siapa lagi kalau bukan dari Rama.

"Tapi diteraktir makan ya" 

"Siap tuan putri. Otw jemput nih, kamu dandan yang cantek"

Nindi merasa kegirangan. Saat ingin bertemu dengan Rama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun