6. Merasa Di Pihak yang Benar
Amit-amit kompetisi, siapa saja tentunya ingin berada di pihak yang benar. Masalahnya adalah pada suatu perdebatan atau yang sejenis semua pihak merasa pendapatnya benar.Â
Siapa yang benar??
Kelompok A merasa mereka yang benar, kelompok B merasa mereka yang benar. Si C merasa pendapatnya yang benar. Si D tidak mau mengalah, katanya dia juga benar.
Kebenaran mutlak adanya di tangan Tuhan!
Kebenaran yang diambil manusia bersifat relatif. Boleh jadi suatu kelompok atau pendapat benar, boleh jadi juga salah. Jika menurut perspektif sendiri itu benar, belum tentu yang lain juga memandang benar.
Salah satu cara untuk menemukan kebenaran adalah menghadirkan solusi. Sesuatu harus dipertimbangkan baik dan buruknya tanpa mengedepankan ego yang tinggi. Kebenaran akan sulit ditemukan jika masih mengandalkan ego tersebut.
Jadi janganlah merasa di pihak yang benar karena petunjuk kebenaran adanya dari Tuhan. Sikap merasa diri paling benar, paling suci, paling unggul dan lain-lain membuahkan kesombongan, sedangkan bangsa yang unggul adalah bangsa yang warganya memiliki sifat rendah hati.
7. Mental Inlander
Mental Inlander sempat menjadi pembahasan di akhir 2021 lalu
Sering kali kita merasa bangsa lain di luar sana lebih maju, lebih baik, lebih unggul, lebih dan lebih. Sisi positif dari hal ini adalah dengan sifat tersebut kita bersedia belajar dari negara-negara lain baik budaya, sistem, teknologi, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Namun sisi negatifnya adalah kurangnya kepercayaan diri sebagai bangsa yang sebenarnya masih memiliki keunggulan tersendiri.