Mohon tunggu...
Radiman Siringoringo
Radiman Siringoringo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang keseharian saya adalah menulis, dengan tujuan untuk menuangkan ide saya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Panggilan dan Penglihatan Nabi Yesaya

31 Januari 2023   17:14 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:17 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 

 

BAB II. PEMBAHASAN

 

2.1. PenglihatanYesaya terhadap Allah ( Ay 1-3)

 

             Pasal ini, menceritakan panggilan Allah akan Yesaya. Panggilan tersebut didahului dengan ia mendapat penglihatan akan Allah. Penglihatan seperti apa yang dimaksud di sini? Penulis akan membahas satu per satu, sebagai berikut: 

 

2. 1. 1. Tuhan Duduk di Takhta yang Paling Tinggi

 

            Pada bagian ini disebutkan bahwa Yesaya mengalami penglihatan terhadap  Tuhan. Yesaya melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi. Penglihatan ini disebutkan pada waktu, yaitu "dalam tahun matinya raja Uzia" (740 sM). Menarik kita perhatikan, mengapa Yesaya mengalami penglihatan pada waktu matinya Raja Uzia?Ada beberapa penafsir yang mencoba menganalisis. Lasor "mengatakan di sini ada hubungan sebab-akibat: sebelum peristiwa itu, Yesaya hanya melihat kemuliaan dan keagugan pemerintahan kerajaan; tetapi pada waktu Uzia wafat, Yesaya sadar bahwa kemuliaan insani fana dan terbuka untuk menerima penglihatan mengenai pemerintahan sorgawi".[5] Dipihak lainWidyapranawa melihat dari fakta sejarah pada pemerintahan raja Uzia( 783-742) sM.).Pemerintahan di Yehuda  relative stabil, karena makmur secara materil. Setelah raja Uzia wafat, situasi sosial politik mengalami perubahan yang sangat cepat, suatu titik balik dalam sejarah Yehuda. Sehingga, ketika kematian Raja Uzia, Yesaya yang sebelumnya  melihat bahwa kerajaan yang sempurna dan mulia dalam kacamata manusia  adalah pemerintahan Raja Uzia. Akan tetapi, sesudah kematian Uzia, Yesaya melihat kerajaan yang lebih dari Uzia yaitu Pemerintahan Allah. [6]Dari pandangan para Ahli ini penulis cenderung sependapat dengan Widypranawa. Alasanya, kemungkinan bahwa sejarah Yehuda dalam pemerintahan raja Uzia sangat relative sangat baik. Namun, ketika kematian raja Uzia, situasi kerajaan Yehuda begitu hancur baik secara spritual dan ekonomi. Pada akhirnya, Yesaya yang  sebelumnya  melihat bahwa kerajaan yang sempurna dan mulia dalam kacamata manusia  adalah pemerintahan Raja Uzia. Akan tetapi, sesudah kematian Uzia, Yesaya melihat kerajaan yang lebih dari Uzia yaitu Pemerintahan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun