Â
Â
BAB III. KESIMPULAN
Â
       Dari pembahasan di atas, penulis menyimpulkan sesuai judul yang sudah dibuat "Panggilan Allah terhadap Yesaya"  berdasarkan (Yesaya 6:1-8).  Hal ini dipaparkan bagaimana Yesaya mendapat penggilan yang di dahului dengan penglihatan. Penglihatan Yesaya menunjukkan bahwa Allah itu adalah Allah yang kudus dan yang mulia. Kekudusan dan kemuliaan Allah membuat Yesaya sadar akan keberadaannya yang berdosa. Yesaya berada di tengah bangsa yang najis bibir. Kesadaran ini, muncul ketika kekudusan itu menerangi dia. Hal ini dapat dianalogikan, dengan sebuah cahaya terang yang menyinari kita ketika kita di depan cermin. Cahaya itu dapat memberitahukan kepada kita, akan berbagai bentuk yang ada pada bagian muka kita.  Â
Â
      Kemudian kalau Allah kudus, sebagai orang yang percaya kepada-Nya kita harus hidup kudus. Hidup kudus artinya kita hidup berpadanan dengan Firman-nya. Jika kita masih di dalam keberdosaan kita. Mari menyambut Allah! supanya Ia menguduskan kita.
Â
 Daftar Fustaka
Â
Chisholm jr,Robert , HANDBOOK on the PROPHETS, Grand Rapid : Baker Academik,  2007