Mohon tunggu...
Radiman Siringoringo
Radiman Siringoringo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang keseharian saya adalah menulis, dengan tujuan untuk menuangkan ide saya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Panggilan dan Penglihatan Nabi Yesaya

31 Januari 2023   17:14 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:17 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

2. 2. Dampak Penglihatan nabi Yesaya (Ay.4-5)...................................................  8

            2. 2.1. Alas ambang pintu bergoyang.......................................................  8

            2. 2. 2. Respon Nabi Yesaya.................................................................   9

2. 3.  Dosa Yesaya dimapuni (Ay. 6-7)..............................................................  10

2. 4. Pengutusan nabi Yesaya (8).....................................................................   10

BAB III. Kesimpulan...................................................................................... 11

Daftar Pustaka............................................................................................... 12

BAB. I. PENDAHULUAN

            Kitab Yesaya adalah sala satu kitab terbesar dalam kanon Alkitab, bersama-sama dengan  Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia.[1] Kitab ini juga merupakan suatu koleksi nubuatan dan dan bahan-bahan pernyataan yang beraneka ragam dan amat kaya isinya. kitab ini dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu Yesaya 1-39 dan Yesaya 40-66. Pembagian ini dilatarbelakangi oleh zaman-zaman yang berbeda, karenanya menyampaikan berita profetis yang khas.[2] Kitab Yesaya menurut pandangan tradisional bahwa Yesaya menulis seluruh kitab yang memakai namanya. Ahli-ahli yang lebih konservatif menerima adanya dua kitab yang ditulis oleh dua orang yang berbeda (Yes 1-39 dan  40-46); ahli ahli yang berpandangan moderat menerima adanya tiga kitab  ( Yes 1-39, termasuk beberapa penambahan kemudian; 40-55; 56-66); dan ahli-ahli radikal menemukan pengarang atau lebih. Namun 1953 suatu tafsiran kitab suci karang katolik menyatakan:" jelaslah kitab Yesaya dalam bentuknya yang sekarang tidak berasal dari tangan Yesaya  tetapi dari tangan penyuting sesudah pembuangan. Penyuting itu juga menambah petunjuk-pentunjuk pembukaan itu yang tidak memakai kata ganti orang pertama('aku')".[3]

            Dalam LAI diberikan judul Yesaya mendapat panggilan Allah. Penulis sekilas membaca judul perikop yang seolah-olah  tendensinya  kotradiktif.    Yang lain memandang Yesaya 6 sebagai tambahan penyuting (tetapi mengapa seorang penyuting tidak menempatkannya pada bagian awal?). bagaimanapun juga, Yesaya 1-5 tampaknya merupakan tinjauan umum dari pemberitaan kitab itu seluruhnya. Karena itu sangat cocok sebagai pendahuluannya.[4] Pendahuluan itu berisi tuduhan terhadap bangsa itu karena kebodohan dan kedengilan mereka (1:1-26) serta janji akan pembebasan bagi mereka yang bertobat (ay 27-31); penglihatan mengenai kemuliaan pada hari-hari terakhir (Yes 2:1-4) dan mengenai penghukuman bagi orang yang sombong, angkuh dan menyembah berhala (ay 6-19); keterangan lain, kali ini dengan urutan terbalik, yakni menegenai penghukuman (Yes 3:1-4:1) dan kemuliaan yang akan datang ( Yes 4:2-6); dan "nyanyian tentang kebun anggur"  yang indah (Yes 5). Sedikitnya ada dua penglihatan yang ditunjukkan (Yes 1:1; 2:1), dan mungkin ada beberapa pesan terpisah yang mengabungkan untuk membentuk pendahuluan ini. Namun,  penulis melihat bahwa   tidak tau pasti apakah panggilan Allah (Yesaya 6:8-10) manandai permulaan pelayanan Yesaya sebagai nabi, atau apakah penglihatan itu datang kemudian?. Karena panggilan itu tidak mengawali Kitab Yesaya, maka beberapa orang berpendapat bahwa panggilan sesudah pemulaan pelayanan sang nabi. Lalu bagimana kita melihat nabi Yesaya bisa mendapat panggilan sang ilahi?, mengapa Allah memanggil Yesaya? Inilah yang akan saya bahas dalam pembahasan BAB II.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun