2. 3. Â Dosa Yesaya diamapuni (Ay. 6-7)
Â
   Pada bagian sebelumnya dijelaskan bagaimana proses pengakuan dosa Yesaya dan bangsanya  dan meminta ampun kepada Allah. Lalu apa respon Allah?  Itu lah yang dibahas penulis di poin selanjutnya.
Â
   2. 3. 1. Serafim mendapatkan Yesaya
Â
pada bagian ini menjelaskan respon Allah terhadap pengakuan dosa Yesaya.  Dimana sala satu Serafim mendapatkannya dan  memberikan bara ke mulut Yesaya. Menarik untuk kita perhatikan mengapa "bara" diberikan ke bibir Yesaya. Dalam LAI tidak begitu jelas dikatakan. Namun, dalam terjemahan lain kata "bara" tidak hanya sekedar bara diberikan. Namun diartikan sebagai "bara kehidupan".  Selain itu, meletakkan bara api yang diambilnya dari mezbah dan meletakkan di bibir Yesaya. Ini  melambangkan pembersihan spritualnya, yang diberikan sebagai tanggapan atas jiwanya dan pengakuan dosanya( 6-7).
Â
 2. 4. Pengutusan nabi Yesaya (8)
Â
      Pada bagian sebelumnya dijelaskan bagaimana Allah sudah mengampuni nabi Yesaya. Setelah Yesaya diampuni dari segala kesalahannya dan disucikan dari kenajisannya, maka ia bersikap tenang dan bersyukur, siap menerima tugas yang hendak diberikan oleh Allah. Tugas panggilan itu diberikan dengan cara yang simpatik oleh Tuhan. Tidak dalam bentuk perintah mutlak, melainkan dalam bentuk tawaran dan tantangan secara restoris kepada Yesaya. Menarik untuk diperhatikan pertanyaan Allah "siapa yang akan Kuutus dan siapa yang mau pergi untuk Aku?". Pada bagian ini kata "Aku" dalam terjemahan bahasa asli sebernarnya menunjuk kata ganti "Kita". Ini merujuk pada Allah Tritunggal. Respon Yesaya juga menarik sekali. Ia memberi jawaban pribadi yang timbul dari kesadaran diri secara spontan, yang tanpa berpikir-pikir dahulu atau meminta penjelasan-penjelasan terlebih dahulu dan dengan tekad bulat peyerahan diri secara total. Yesaya memahami, tidak ada anugerah yang melebihi pengampunan dosa. Sehingga Yesaya berkata  "ini aku" (ay 8). "Ini aku" menunjukkan kepada keseluruhan kepribadian dan kemampuan yang ada pada dirinya. Yesaya siap untuk diserahkan bagi tugas pengutusan ilahi itu.