Hasil yang kurang memuaskan didapat dari manajer itu, susunan huruf, makhraj, dan tajwiidnya sangat jauh dari sempurna, hanya terhenti setengah juz. Sepertinya dari cara dia membaca, sudah sangat lama dia tidak belajar Al - Qur'an, akhirnya saat itu pun dia yang diajari oleh abah. Sepertinya si manajer ini lebih cocok menjadi muridnya dan menjadi adik bagi Salimah karena kepolosan dan keluguannya.
"apa yang saudara ketahui tentang mentoring, islam dan keadaan saat ini"
Jawaban yang sangat sederhana keluar dari mulut si manager, "saya suka dengan islam dan Rasulullah"
Kemudian mau menanyakan apakah masih mentoring, melihat dari sikapnya, sepertinya pertanyaan itu tidak akan dijawab melainkan sudah lama tidak. Tapi keadilan tetaplah keadilan, abah pun menanyakan
"saudara masih mentoring?"
Hari III, ustad itu menemui ayah, namun satu kesalahan diperbuatnya ketika menunggu ayah.
"meng-meng..." sambil menggulurkan tangannya yang kosong ke kucing
"...." Abah pun langsung menolaknya karena tindakannya sudah seperti membohongi, baru ketemu sudah membohongi kucing, apalagi nanti setelah menjadi suami mungkin saja membohongi istri.
dan seterusnya dilakukan guna melihat kesungguhan kedua orang tersebut
pada suatu malam, Salimah pun menemui umi dan abahnya , Fathul tentang ketiga calon tersebut.
"ini bah?" tanya Salimah