Mohon tunggu...
Nga Usah Tahu
Nga Usah Tahu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Penerus

15 Maret 2012   09:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"...ohh, tidak apa pak" "saya ingin mentoring, pak"

"memang karena apa kamu mau mentoring"

"saya suka dengan mentoring pak" "itu saja"

"?" "lalu setelah mentoring, apa yang bisa kamu perbuat untuk agama ini"

"mmm, menghasilkan keturunan penerus perjuangan mentoring pak"

"ahhh" "(inilah yang kucari sejak dulu)"

"bla...bla..." suaminya masih terus berdakwah didepan para masyarakat

"Abah - Umi, sepertinya harapan kalian memang benar" "dan dia adalah penerus perjuangan mentoring"

"..."

"terimakasih Abah... Umi..."

Puteranya pun ketika beranjat dewasa pun berkata didepan kedua orang tuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun