"iya, mah. Abah yakin orang ini akan menjadi suami kamu yang baik"
"tapi dia.."
"benarkan bah?" "Salimah juga tahu" tambah uminya
"tapi niatnya sangat terasa mah" "selanjutnya adalah Salimah yang harus memilih, Abah dan Umi hanya dapat membantu sampai tahap ini"
"...iya tidak apa - apa, Bah" "Imah ikut pilihan abah dan umi saja"
"berpikirlah dulu mah" "Umi dan Abah bisa memahami kalau kamu menolak" tambah umi menjawab
"tidak apa kok, Umi"
Dan akhirnya Imah pun menikah dengan pilihan abahnya itu, dan memang sebuah perubahan terjadi..
Diawal pernikahan mereka
"Kang, mau kemana?"
"Akang mau ke mesjid dulu mah" "dipanggil Abah, Mah"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!