Mohon tunggu...
Qothrunnada Az Zahro
Qothrunnada Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab | Editor | Volunteer | Writer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Personalitas dan Pusaka Budaya Lokal dalam Dialek Bahasa Arab Pra Islam

29 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Fenomena wakam tidak terjadi pada dhomir hum saja, tetapi terjadi juga pada dhomir ghaib dan hunna atau huma dengan syarat dhomir tersebut didahului kasrah atau ya’.

PERSONALITAS MASYARAKAT DALAM DIALEK BAHASA ARAB PRA-ISLAM

Personalitas masyarakat pra-Islam fokus pada karakteristik dan nilai sosial, psikologis, dan budaya individu maupun kelompok pada masa tersebut. Hal ini mencakup pengaruh kabilah pada dialek, strata sosial, pandangan dunia yang dipengaruhi kepercayaan ibadah, serta gaya hidup dan tradisi yang membentuk cara berpikir dan bertindak.

Pengaruh kepada dialek lebih kepada penggunaan bahasa dalam sosial dan personal, serta bagaimana menggambarkan strata sosial, identitas, dan keterikatan antar personal dalam masyarakat.

a. Pengaruh Kabilah pada Dialek Bahasa Arab

Masyarakat pra-Islam dalam kehidupan memiliki ciri khas yang dipengaruhi oleh keloyalan dan solidaritas pada kabilah, mulai dari hubungan sosial hingga komunikasi. Setiap kabilah mengembangkan dialeknya dengan ciri khas yang membedakan satu sama lain. Hal ini termasuk dalam aspek pengucapan, kosakata, serta struktur kalimat

b. Bahasa dan Sosial

Bahasa dalam masayarakat juga ditunjukkan kepada hierarki sosial, kedekatan pribadi, dan rasa ssaling menghomati. Mereka memiliki cara berbicara berbeda tergantung pada strata masing-masing. Bahasa formal dan sopan lebih diutamakan ketika berbicara kepada orang yang lebih tua, sementara bahasa informal digunakan sebagai sapaan akrab dengan teman sebaya.

c. Tradisi Seni Sastra dalam Syair atau Puisi

Syair atau puisi merupakan bentuk seni yang sangat dibanggakan masyarakat pada masa pra-Islam. Penyair pada masa itu menyampaikan puisi sebagai pujian atau mencela kabilah satu dengan kabilah lainnya, menyampaikan nilai-nilai sosial, serta mencatat peristiwa Sejarah. Dalam puisi, dialeknya menunjukkan ciri khas dari kabilah atau wilayah tertentu, yang menambah khasanah dialek Arab. Bahasa dalam puisi cenderung lebih formal dan berornamen, memanfaatkan metafora dan kiasan. Hal ini menjadi penyebab munculnya variasi dalam dialek berdasaran kabilah dan wilayahnya.

PUSAKA BUDAYA LOKAL YANG MEMPENGARUHI DIALEK BAHASA ARAB PRA-ISLAM 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun