Mohon tunggu...
Qothrunnada Az Zahro
Qothrunnada Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab | Editor | Volunteer | Writer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Personalitas dan Pusaka Budaya Lokal dalam Dialek Bahasa Arab Pra Islam

29 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Perbedaan dalam gaya hidup antara masyarakat perkotaan yang lebih menetap dan pedesaan yang lebih berpindah-pindah juga memengaruhi gaya berbicara mereka. Perbedaan dialek ini berpengaruh pada perbedaan dalam qira’at Al-Qur’an, termasuk dalam pengucapan hamzah dan aturan-aturan pelafalan lainnya.

a. Macam-macam Dialek dalam Bahasa Arab

1. Isthintho

Dialek ini merupakan nama penisbatan bagi dialek Sa’d bin Bakr, Hudzel, Uzd, Qays dan al-Anshor. Semua termasuk kabilah Yaman, kecuali Hudzeil. Isthinto’ adalah dialek yang dengan pengucapannya melakukan penggantian ain sukun dengan nun sukun jika bertemu dengan tho’. Contohnya pada kata tertentu: a’tho (memberi) dibaca dengan antho’ dan derivasinya saja.  Secara geografis, kawasan yang menggunakan dialek ini pada masa dahulu dan saat ini adalah kawasan yang dilalui oleh kafilah-kafilah dagang dari Yaman di sebelah selatan ke arah utara . kemungkinan pengguna dialek dari negara Yaman yang melakukan perjalanan pada musim panas dan musim dingin.

2. Taltalah

Taltalah adalah dialek pada kabilah Bahra’. Tapi, penulis kamus Lisaan al-Arab mengatakan bahwa taltalah berasal dari mayoritas kabilah Arab. Dialek Taltalah merupakan dialek dengan pengucapan yang mengkasrahkan huruf mudhoro’ah.

لو قلت ما في قومها لم تيثم      يفضلها في حسب و موسيم

Tidaklah anda berdosa seandainya anda mengatakan bahwa apa yang ada pada kaumnya lebih utama daripada yang ada pada dirinya, baik dalam hal kepangkatan dan tanda jasa.

Kata tiitsam asalnya ta’tsamu. Setelah dikasrahkan huruf mudhoro’ah menjadi ti’tsamu. Kemudian hamzahnya di-tahfif-kan sehingga menjadi tiitsamu. Hal ini merupakan fakta lama dari bahasa Semit yang masih ada dalam bahasa Arab, Siryaniyah, dan Habasyah. Membaca fathah pada huruf mudhoro’ah dalam fi’il mudhori terjadi dalam bahasa Arab kuno. Terbukti dalam bahasa Semit lainnya tidak ada dan masih adanya pengkasrahan huruf mudhoro’ah dalam dialek-dialek bahasa Arab Kuno. Lainnya, pada dialek Arab modern terjadi pada dialek Mesir dalam muhadatsah yaumiyyah.

3. Syansyanah

Syansyanah merupakan dialek yang dinisbatkan kepada dialek Yaman. Pengucapan dialek ini yaitu mengganti kaf dengan syiin. Contohnya, Sebagian orang Yaman ketika di Arafah mengucapkan اللهم لبيش  maksudnya adalah اللهم لبيك.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun