Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah dan Mudhar juga dinisbatkan kepada Rabi’ah dan Mudhar. Dalam kamus al-Muhith disebutkan bahwa dialek ini merupakan dialek Tamam bukan dialek Bakr. Pengucapan pada dialek ini dengan penggantian kaf menjadi syiin.
10. Kasykasyah
Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah dan Mudhor. Dinisbatkan kepada kabila Bakr, Bani ‘Amr, dan sebagian kabilah Asad. Pengucapan pada dialek ini adalah mengganti kaf muannats pada saat waqaf dengan syiin atau menambah syiin setelah kaaf.
11. Lakhlakhaaniyyah
Dimaksud pada dialek ini adalah kekurangan fasih dalam pengucapan atau beratnya lidah berbicara, seperti pengucapan ماشاء الله كان  dengan مشا الله كان. Dialek ini diberikan untuk masyarakat Irak yang berada di daerah lembah sungai Furat
12. Watam
Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah di Yaman. Pengucapannya dengan mengganti siin dengan ta’.
13. Wakam
Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah, Sebagian suku Kalb dan Bakr bin Wail. Pengucapannya dengan membaca kasrah kaf pada dhomir mukhothobiin (kum) apabila didahului oleh kasrah atau ya’. Contoh: بكم و عليكم dibaca dengan bikim dan wa ‘alaikim.
14. al-Waham
Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Kalb. Pengucapan pada dialek ini adalah membaca kasrah ha’ pada dhomir ghoibin muttashil (hum). Seperti منهم عنهم بينهم. Dalam bahasa Fushah, harakat asal dhomir ini adalah dhommah kecuali jatuh setelah kasrah pendek atau kasrah panjang atau setelah ya’. Contoh بصاØبهم عليهم. Hal ini disebabkan aturan asimilasi antara harakat.