Mohon tunggu...
Qothrunnada Az Zahro
Qothrunnada Az Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab | Editor | Volunteer | Writer

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Personalitas dan Pusaka Budaya Lokal dalam Dialek Bahasa Arab Pra Islam

29 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah dan Mudhar juga dinisbatkan kepada Rabi’ah dan Mudhar. Dalam kamus al-Muhith disebutkan bahwa dialek ini merupakan dialek Tamam bukan dialek Bakr. Pengucapan pada dialek ini dengan penggantian kaf menjadi syiin.

10. Kasykasyah

Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah dan Mudhor. Dinisbatkan kepada kabila Bakr, Bani ‘Amr, dan sebagian kabilah Asad. Pengucapan pada dialek ini adalah mengganti kaf muannats pada saat waqaf dengan syiin atau menambah syiin setelah kaaf.

11. Lakhlakhaaniyyah

Dimaksud pada dialek ini adalah kekurangan fasih dalam pengucapan atau beratnya lidah berbicara, seperti pengucapan ماشاء الله كان  dengan مشا الله كان. Dialek ini diberikan untuk masyarakat Irak yang berada di daerah lembah sungai Furat

12. Watam

Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah di Yaman. Pengucapannya dengan mengganti siin dengan ta’.

13. Wakam

Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah, Sebagian suku Kalb dan Bakr bin Wail. Pengucapannya dengan membaca kasrah kaf pada dhomir mukhothobiin (kum) apabila didahului oleh kasrah atau ya’. Contoh: بكم و عليكم dibaca dengan bikim dan wa ‘alaikim.

14. al-Waham

Dialek ini dinisbatkan kepada kabilah Kalb. Pengucapan pada dialek ini adalah membaca kasrah ha’ pada dhomir ghoibin muttashil (hum). Seperti منهم عنهم بينهم. Dalam bahasa Fushah, harakat asal dhomir ini adalah dhommah kecuali jatuh setelah kasrah pendek atau kasrah panjang atau setelah ya’. Contoh بصاحبهم عليهم. Hal ini disebabkan aturan asimilasi antara harakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun