4. Thamthamaniyah
Thamthaniyah dinisbatkan oleh kabilah Thoyyi’, Uzd dan kabilah-kabilah Himyar di bagian selatan jazirah Arabia. Pengucapan dialek ini mengganti lam ta’rif menjadi mim sukun. Contohnya طاب امهواء و صفا امجو asalnya طاب الهواء و صفا الجو artinya: udara baik dan cuaca cerah.
5. 'Aj'ajah
‘Aj’ajah dinisbatkan kepada kabilah Qudho’ah. Pengucapan dialek ini mengganti ya’ bertasydid dengan jim. Contoh: hujjatii dibaca hujjatij.
6. 'An'anah
‘An’anah dinisbatkan kepada kabilah Tamim, Qays, Asad. Dan kabilah lainnya. Namun yang terkenal dinisbatkan kepada kabilah Tamim. Pengucapan dialek ini mengganti hamzah pada ‘Amma’ dengan ‘ain. Seperti شهد الله عنك رسول اللة
7. Fahfahah
Fahfahah dinisbatkan kepada kabilah Hudzeil. Penyebutan pada dialeknya pada kebahasaan yakni mengganti ha’ dengan ‘ain. Contoh pada ayat al-Qur’an: حتى حين dibaca عتى عين. Hanya saja bukan secara umum, tetapi khusus pada hatta, terbukti kata hiin tidak diubah.
8. Qith'ah
Dinisbatkan kepada suku Thayyi. Dimaksud pada dialek ini memotong suatu kata sebelum huruf akhir. Contohnya ketika al-Khalil bin Ahmad al-Farahidy mengatakan يا أبا الحكا padahal seharusnya يا أبا الحكم. Qith’ah sampai saat ini masih sering dipakai dalam dialek Mesir, seperti provinsi Mahallah Kubro dan sekitarnya.
9. Kaskasah