Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Iseng-in Kamu

15 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 15 Juli 2023   12:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Hanya selang beberapa menit saat telpon kututup. Terdengar lagi panggilan masuk di hpku. Karena aku menyangka yang menelpon adalah kamu, makanya kubiarkan hp ku berdering diatas tempat tidurku.

    Akupun keluar dari dalam kamar untuk mengambil suatu benda yang tadi pagi kusimpan didalam kulkas sekaligus menemuimu ibuku yang tengah sibuk menyiapkan ketupat untuk bekal keberangkatan ku besok.

    Disana, didepan rumah, ibu ditemani beberapa tetangga yang sedang membantu nya membuat ketupat.

    Sesampai didekatnya ibu. Ternyata, aku sudah ditunggu oleh mereka yang sebenarnya ingin tahu soal hubungan ku dengan Rais.

    "Gimana ini ?.'' Suara hatiku agak bingung untuk mencari celah agar bisa lolos dari pertanyaan ibu dan beberapa tetangga yang ada disitu. Tidak kesana, ibuku sudah melihat ku. Kalau aku kesana, sudah pasti aku akan ditanyai oleh mereka.

    Benar saja !. Sudah bisa kutebak pasti soal hubungan aneh itu lagi yang mereka inginkan dariku.

    Baru saja aku duduk. Eh, mulai deh lagi.

  

    "Fahirah, ibukan sudah lumayan lama nih nggak punya anak. Jadi, ibu kepengeeen sekali agar bisa punya anak. Nah, kamu tahu sendiri-kan kalau kondisi ibu seperti apa sekarang. Sebelum kamu berangkat, ibu mau, agar kamu menikah dulu. Ituuu soal, Rais yang dulu pernah kesini. Gimana ? Apa sudah ada niatnya mau menikah ?. "

    ''E... dede, pusing ma aku bu.''

    "Kenapa harus pusing, nak. Begitu memang semua perempuan, kalau bahasa soal nikah pasti pusing. Tapi Fahirah, kamu uda besar, sebaiknya memang sekarang katakan pada Rais itu agar secepatnya melamarmu ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun