Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

9 Normalized Addictions di Era Digital yang Dapat Dialami Semua Orang

12 Juni 2023   06:51 Diperbarui: 12 Juni 2023   07:13 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun penting untuk menyadari potensi kecanduan di berbagai bidang, penting juga untuk menyadari bahwa tidak semua aktivitas yang berhubungan dengan teknologi atau aktivitas akan menyebabkan kecanduan. 

Ada banyak orang yang dapat menggunakan teknologi di era digital dengan sehat, yaitu secara bertanggung jawab dan tidak berlebihan. Kuncinya terletak pada menjaga keseimbangan yang sehat, menyadari dampaknya terhadap kesejahteraan kita, dan inisiatif untuk mencari bantuan jika pola kecanduan mulai muncul dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Bagaimana bisa normalized addictions di era digital terjadi?

Kecanduan yang dinormalisasi di era digital yang berhubungan dengan teknologi muncul karena beberapa hal. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang berkontribusi terhadap terjadinya kecanduan ini:

Kemajuan Teknologi: Pesatnya perkembangan teknologi digital telah memberikan akses yang mudah dan pengalaman yang imersif, menjadikannya sangat menarik. 

Ketersediaan smartphone, internet berkecepatan tinggi, platform media sosial, game online, dan platform digital lainnya telah menciptakan budaya digital yang menyebar yang mendorong konektivitas dan keterlibatan yang konstan.

Pengaruh Sosial dan Normalisasi Kehidupan Digital: Normalisasi keterlibatan digital yang berlebihan telah terjadi karena pengaruh faktor sosial. Tekanan teman sebaya, norma sosial, dan keinginan untuk diterima secara sosial telah memainkan peran dalam melanggengkan kecanduan ini. 

Semakin banyak individu yang terlibat dalam perilaku digital yang berlebihan dan menampilkannya sebagai sesuatu yang normal atau diinginkan, semakin mudah bagi orang lain untuk mengadopsi dan membenarkan pola yang serupa.

Reassurance, Reinforcement, dan Kepuasan Instan: Aktivitas digital memberikan penguatan segera dan kepuasan instan, memicu sistem penghargaan otak. Fitur seperti like, comment, notifikasi, dan hadiah dalam game online merangsang rasa pencapaian, validasi, dan kesenangan. Reinforcement ini memperkuat hubungan antara perilaku dan hasil positif, membuat individu lebih mungkin mengulang perilakunya.

Pelarian dan Regulasi Emosional: Aktivitas digital menawarkan bentuk pelarian dari emosi tidak menyenangkan. Seseorang mungkin melarikan diri dari stres kehidupan nyata, kebosanan, atau emosi negatif dengan menghabiskan waktu di internet. Kesannya, seperti regulasi emosi yang baik, padahal pelarian tersebut tidak menyelesaikan masalah apapun. 

Dunia maya dapat memberikan rasa kontrol, kegembiraan, dan hubungan sosial, bertindak sebagai mekanisme koping untuk meredakan tekanan emosional, tapi hanya sementara.

Kerentanan Psikologis: Individu dengan kerentanan psikologis tertentu mungkin lebih rentan untuk mengembangkan kecanduan normal di era digital. Faktor-faktor seperti harga diri rendah, kesepian, kecemasan, depresi, impulsif, atau kesulitan mengatur emosi dapat membuat individu lebih cenderung mencari hiburan atau validasi melalui keterlibatan digital yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun