Mohon tunggu...
Putri Azhari Ilhami
Putri Azhari Ilhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Adalah seorang mahasiswa aktif yang menyukai Kpop dan kegiatan luar ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Dermaga dan Mbawana yang membawa ketenangan

29 Januari 2024   23:15 Diperbarui: 29 Januari 2024   23:19 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candra: “Candra… lelah jika dituntut ini itu oleh ayah dan ibu. Candra sudah lelah, Candra sudah tidak mau menjadi boneka ayah ibu yang selalu dituntut untuk sempurna. Candra ingin… menjadi seperti gadis lainnya yang menikmati masa muda mereka dengan bebas.”

Candra kembali utarakan hal terpendam. Ada jeda hening sesaat, kedua orang tuanya terdiam menatapnya dan Candra berpikir bahwa orang tuanya mungkin akan memarahinya kali ini, dan ia akan terus dituntut menjadi sempurna. Hingga Candra kembali menitikan air matanya.

Candra: “Candra minta maaf jika Candra terdengar lancang, namun Candra benar-benar sudah lelah dan menginginkan kebebasan. Candra  ingin bermain dengan teman-teman Candra tanpa ada paksaan dari ibu dan ayah tentang dengan siapa Candra harus bermain.”

Candra: “Candra juga… Ingin diperlakukan seperti anak sungguhan, bukan alat… Candra ingin menghabiskan waktu dengan ayah dan ibu.”

Candra terisak lagi, kali ini raut kedua orang tuanya melunak. Pada akhirnya kedua orang tuanya sadar bahwa anaknya menginginkan hal yang sederhana, namun mereka tidak menyadarinya.

Dion: “Maafkan ayah, nak… Sepertinya kami memang kurang peka dengan perasaanmu.”

Arumelati: “Ibu juga minta maaf karena ibu jarang mendengarkanmu cerita… Ibu akan berusaha membuatmu nyaman, nak.”

Candra terkejut mendengarnya. Ternyata jika ia berbicara jujur, kedua orang tuanya akan mendengarkannya. Senyuman pun terukir pada wajahnya, beserta tangis yang sedikit mereda.

Candra: “Benarkah…?”

Arumelati: “Benar nak, Maafkan ibu, ya?”

Dion: “Bagaimana jika sisa liburan ini kita habiskan bersama untuk membangun kembali keluarga ini?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun