Candra: “Aku akan pulang hari ini, tetapi aku akan kembali ke sini. Nanti, kita harus bertemu lagi, ya?”
Dermaga: “Datanglah, aku akan selalu ada di pantai ini.”
Candra: “Kau itu semacam penjaga pantai ya?? Aku selalu menemukanmu di sini hahaha.”
Candra melontarkan candaan, namun hanya dibalas senyuman oleh Dermaga.
Dermaga: “Ada betulnya, sedikit. Hahaha. Sampai jumpa di lain waktu Candra, hati-hati di jalan ya?”
Candra: “Oh, sebentar Dermaga, tolong simpan nomor— mu… Dermaga?”
Dermaga ucapkan salam perpisahan, kemudian Candra merogoh tasnya, berniat bertukar kontak dengan Dermaga untuk saling berhubungan namun Dermaga sudah tak ada di sana bersamaan dengan suara deburan ombak yang kencang di hadapan.
Candra mematung sesaat, kebingungan. Kemana lagi perginya pemuda itu? Namun seruan dari ayahnya yang menyuruh sang gadis untuk segera pulang buyarkan lamunannya. Hingga sebuah cangkang kerang berwarna biru— yang mirip dengan baju Dermaga, tiba-tiba berada di dekat kakinya.
Candra tersenyum, meraih cangkang kerang itu untuk ia bawa pulang. Mungkin saja, Dermaga memanglah penjaga laut ini. Tetapi apapun itu, ia berterima kasih kepada pemuda itu karena terlah membantunya untuk jujur dan lebih bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H