Mohon tunggu...
Putri Prastiwi
Putri Prastiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi (S1) Ilmu Hukum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nafsu Sesaat Membunuh Ayah dan Saudara Kembar

29 Desember 2021   10:30 Diperbarui: 29 Desember 2021   10:50 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertanyaan itu membuat makhluk itu tersenyum miring

            “Ikuti aku!” perintahnya. “Adikmu lah yang datang kepadaku, ia ingin menaklukan hati manusia bernama Dirga, dan ia juga menerima segala konsekuensi dan syaratnya yaitu setiap tanggal 4 dia harus meminum darahnya sendiri dan memakan satu ekor utuh ayam kampung berwarna hitam, dan sebagai jaminannya sebagian jiwa adikmu ku kurung di sini. Jadi bukan salah ku, jika adikmu menjadi seperti monster” jelasnya  sambil menunjuk kerangkeng besar dibawah bukit yang disampinya ada kolam buaya

            “Apa?! Itu adikku, keluarkanlah, kau tak ada hak mengurungnya seperti binatang!” suara tinggi Eryna membuat sebagian penghuni disana melihat ke arahnya.

            “janganlah kau meninggikan suaramu di hadapanku, wahai manusia kotor!” sentak makhluk itu sembari mendekatkan kepala ular di hadapan Eryna. Ia lupa bahwa ia sedang berada di dalam dunia lain

            “ baiklah, bagaiman cara mengeluarkan adikku dari sini?” Tanya Eryna tanpa ragu

“mudah saja, harus ada pengganti berupa nyawa minimal satu nyawa agar perjanjian ini bisa terputus dan adikmu kembali normal” terangnya sambil perlahan menghilang.

Eryna kembali ke dunia sesungguhnya. Ia benar-benar tak tahu harus bagaimana, dia dihadapkan pada situasi yang sangat tidak menguntungkan, apakah ia mengorbankan nyawanya demi sang adik, atau ia akan melihat sang adik yang selalu kesakitan. Ia memikirkan ini cukup lama sekitar 2 minggu untuknya menentukan pilihan yang pelik itu.

            “Mau ke mana?” Tanya Eryna datar.

 “ mau kerja kelompok” jawab Elyna singkat.

            “Kakak sayang banget sama kamu, Lyn. Jangan nakal lagi ya!” tutur Eryna disertai air mata yang menetes tanpa permisi dan memeluk adiknya itu. Adiknya yang tidak mengerti apa-apa hanya pasrah dan merasa ada yang aneh dari kakaknya ini. “kakak akan menyelamatkan kamu, biar ga sakit lagi. Love you!” singkatnya Eryna di dalam hati.

Malam hari, tanggal 3 Desember 2019. Eryna benar-benar menaruhkan nyawanya agar sang adik selamat dan bahagia. Malam itu ia mendatangi dunia lain yang penuh keburukan itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun