Mohon tunggu...
Putri Aulia Mawariana
Putri Aulia Mawariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUANTANSI | NIM 43223010054 - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BAUANA | PRODI S1 AKUANTASI | NIM 43223010054

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof.Dr.Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Univesitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotles

24 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:23 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua proposisi ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang kuat dan proaktif. Seorang pemimpin yang baik tidak hanya harus memiliki visi yang jelas, tetapi juga harus mampu mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan.

Implikasi bagi Kepemimpinan Modern:

  • Pentingnya Keberanian: Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, pemimpin harus berani mengambil keputusan yang sulit, bahkan jika keputusan tersebut tidak populer.
  • Etika Kepemimpinan: Pemimpin harus memiliki integritas dan nilai-nilai moral yang kuat untuk dapat memimpin dengan efektif.
  • Pentingnya Keseimbangan: Pemimpin harus mampu menyeimbangkan antara toleransi dan tegas. Toleransi yang berlebihan dapat melemahkan organisasi, namun sikap terlalu keras juga dapat merusak moral tim.

Pertanyaan untuk Diskusi:

  • Bagaimana Anda memahami konsep keberanian dalam konteks kepemimpinan modern?
  • Apa perbedaan antara toleransi dan apatisme?
  • Bagaimana seorang pemimpin dapat menyeimbangkan antara kebutuhan untuk mengambil tindakan tegas dan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan anggota tim?

Catatan Tambahan:

  • Atribusi Kutipan: Meskipun kutipan "Tolerance and apathy are the last virtues of a dying society" sering dikaitkan dengan Aristoteles, asal-usulnya yang pasti masih diperdebatkan.
  • Relevansi dengan Konteks Saat Ini: Konsep-konsep yang dibahas dalam presentasi ini sangat relevan dengan tantangan kepemimpinan yang dihadapi saat ini, seperti krisis global, perubahan teknologi, dan meningkatnya tuntutan masyarakat.

Kesimpulan:

Gambar presentasi ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya kepemimpinan yang kuat dan berprinsip. Dengan memahami konsep-konsep yang dijelaskan, kita dapat menjadi pemimpin yang lebih efektif dan membawa perubahan positif bagi organisasi dan masyarakat.

Analisis Gambar Presentasi: Gaya Kepemimpinan Menurut Aristoteles (Bagian 2)

Gambar presentasi ini menyajikan dua proposisi tambahan mengenai gaya kepemimpinan yang dikaitkan dengan filsuf Aristoteles. Kedua proposisi ini menekankan pentingnya kejujuran, keterbukaan terhadap kritik, dan konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam kepemimpinan.

Proposisi 8: Pentingnya Keterbukaan terhadap Kritik

  • Intinya: Seorang pemimpin harus siap menerima kritik. Menghindari kritik sama saja dengan menghindari pertumbuhan dan perbaikan diri.
  • Kutipan: "Criticism is something you can easily avoid by saying nothing, doing nothing, and being nothing." (Kritik adalah sesuatu yang mudah dihindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa, dan tidak menjadi apa-apa.)
  • Implikasi: Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau belajar dari kesalahan dan terbuka terhadap masukan dari orang lain. Kritik yang konstruktif dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan.

Proposisi 9: Pentingnya Kejujuran

  • Intinya: Kejujuran adalah fondasi dari kepercayaan. Sekali seorang pemimpin berbohong, kepercayaan orang lain akan sulit untuk dipulihkan.
  • Kutipan: "Liars when they speak the truth are not believed." (Pembohong, meskipun berbicara kebenaran, tidak akan dipercaya.)
  • Implikasi: Kepercayaan adalah aset yang sangat berharga bagi seorang pemimpin. Kejujuran adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan tersebut.

Kesimpulan:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun