Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Data Diri

Purwanto, Owner Ranyono Multimedia - Dosen STT Efata Salatiga - Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga - BKGS Filosofi hidup KOLOSE 3 : 23

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengambilan Keputusan yang Efektif dalam Peningkatan Kualitas Organisasi

20 November 2016   11:52 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 62964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Identifikasi kriteria keputusan

Alokasikan bobot pada criteria

Kembangkan alternatif

Evaluasi alternatif

Pilih alternatif terbaik (VeithzalRivai, 2009:746).

Pengambilan Keputusan oleh Pemimpin

Berdasarkan pandangan tiga ahli yaitu Robins (1997); Drommond (1985); Mondy dan Premeaux (1995) dapat dirumuskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.Pengambilan keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif pengambilan keputusan penting bagi manajer administrator karena proses pengambilan keputusan mempunyai peran penting dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, dan perubahan organisasi (Usman, 2013:440).

Dari definisi pengambilan keputusan di atas,  dapat dihapami betapa pentingnya seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan, sebab apabila dalam sebuah organisasi tidak ada pengambilan keputusan maka dipastikan organisasi tersebut tidak akan mengalami kemajuan, apalagi peningkatan kualitas organisasi, kendati pengambilan keputusan tersebut dimungkinkan menimbulkan resiko yang tidak diharapkan. Oleh karena itu dibutuhkan keahlihan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan, sebab ketepatan pengambilan keputusan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan organisasi.Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih, sebab dalam pengambilan keputusan biasanya terdapat beberapa alternatif untuk dipilih yang terbaik dari beberapa pilihan yang tersedia.Pengambilan keputusan juga bisa dipandang sebagai sebuah tindakan untuk menyelesaikan permasalahan. Biasanya keputusan diambil karena terdapat masalah yang harus dicarikan solusi,  maka pengambilan keputusan sangat diperlukan agar masalah yang ada tidak berlarut-larut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan  oleh Didi Wahyu Sudirman (2003: 100), yang  menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi secara cerdik dan berkualitas melalui pengambilan keputusan yang dilakukan secara cepat dan efektif.

Dalam kontek dunia pendidikan misalnya kita ambil dalam satuan pendidikan sekolah, hampir setiap saat seorang pemimpin dalam hal ini seorang kepala sekolah selalu diperhadapkan dengan berbagai masalah yang timbul yang harus diputuskan dalam rangka memecahkan masalah. Misalnya dalam suatu sekolah tertentu terdapat anak  yang terlibat tawuran dengan anak-anak sekolah lain, di mana anak-anak  yang terlibat tawuran adalah anak-anak  yang sudah biasa melakukan tawuran dengan berbagai usaha untuk mencegahnya namun belum memberikan hasil yang signifikan, maka kepala sekolah sebagai pemimpin perlu menentukan langkah-langkah strategis mengatasi masalah agar tidak berlarut-larut. Mengacu teori yang diajukan oleh Veithzal Rivai maka kepala sekolah perlu menetapkan masalah, dalam arti mencari sumber masalah yang sesungguhnya, selanjutnya perlu mengidentifikasi masalah mengapa anak-anak itu terlibat tawuran, mengembangkan beberapa alternatif pemecahan untuk proses penyembuhan anak dari kebiasaan tawuran, kemudian melakukan berbagai evaluasi dari berbagai alternatif sehingga bisa menemukan alternatif terbaik dengan tujuan dapat menyembuhkan anak yang tersbiasa tawuran tanpa harus mengorbankan resiko yang tidak seharusnya dikeluarkan. Dalam praktiknya, tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Veithzal Rivai tersebut, dapat dilakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Marzuki (2015) yang meneliti tentang Pengambilan Keputusan Sekolah Melalui Manajemen Strategik pada SMP, yang menyimpulkan mekanisme pengambilan keputusan kepala sekolah pada SMP dilakukan melalui kegiatan identifikasi awal, merumuskan tujuan, alternatif solusi, menentukan kriteria pemilihan solusi, dan menentukan solusi sehingga menjadi keputusan.

Ketika kepala sekolah  diperhadapkan dengan pilihan pengambilan keputusan secara rasional dan  emosional tentunya dalam mencari solusi agar anak-anak bisa menghilangkan kebiasaan tawuran biasanya lebih memilih pengambilan keputusan secara rasional dari pada secara emosional, walaupun mungkin saja alternatif emosional dipilih untuk mencari solusi, namun demikian biasanya pengambilan yang didasarkan rasional akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada pengambilan keputusan secara emosional.

Pengambilan Keputusan yang Efektif dilakukan oleh Pemimpin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun