Model ini berusaha untuk mengindentifikasi proses yang benar-benar digunakan oleh para manajer saat membuat keputusan. Berbeda dengan model rasional, model normatif simon menganjurkan bahwa pengambilan keputusan ditandai dengan (1) pengelolaan informasi terbatas, (2) penggunaan penilaian hasil temuan sendiri, (3) pemuasan.
Model informasi terbatas, para manajer dibatasi oleh seberapa informasi yang mereka olah karena rasionalitas terbatas. Hasilnya adalah kecenderungan untuk memperoleh lebih kepada jumlah informasi yang dapat dikelola daripada jumlah informasi yang optimal.
Penilaian, merupakan petunjuk praktis atau jalan pintas yang digunakan orang untuk mengurangi tuntutan pengolahan informasi. Penggunaan hasil temuan sendiri dapat membantu para pengambil keputusan dalam mengevaluasi masalah-masalah yang ada saat ini.
Pemuasan, orang-orang melakukan pemuasan karena tidak memiliki waktu, informasi atau kemampuan untuk menangani kompleksitas yang berkaitan dengan mengikuti sebuah proses rasional. Pemuasan merupakan sebuah pilihan atas sebuah solusi yang memenuhi beberapa persyaratan minimum, sesuatu yang “cukup baik”. pemuasan memecahkan masalah dengan menghasilkan solusi-solusi yang memuaskan, dibandingkan dengan yang optimal.
Model Rasional
Model rasional menganjurkan para manajer menggunakan empat langkah ketika membuat keputusan.Menurut model ini para manajer bersifat sepenuhnya ojektif dan memiliki informasi lengkap untuk membuat sebuah keputusan. Meskipun terdapat beberapa kritikan karena tidak realistis, model rasional mengandung pelajaran karena ia secara analitis merinci pengambilan keputusan dan tidak bertindak sebagai jangkar konseptual. Berikut dijelaskan empat langkah, antara lain:
Mengenali masalah, sebuah masalah terjadi jika situasi aktual dan situasi yang diinginkan berbeda.
Menghasilkan solusi, setelah mengenali masalah, langkah logisnya adalah menghasilkan solusi-solusi alternatif untuk menentukan sebuah keputusan.
Memilih sebuah solusi, secara optimal para pengambil keputusan ingin memilih alternatif dengan nilai yang paling besar para ahli teori keputusan menyebut hal ini untuk memaksimalkan manfaat yang diharapkan dari suatu hasil.
Mengimplementasikan dan mengevaluasi solusi. Setelah dipilih, suatu solusi maka perlu diimplementasikan. Setelah solusi diimplementasikan, tahap evaluasi menilai efektifitasnya. Jika solusi tersebut efektif, ia seharusnya mengurangi perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diharapkan yang merupakan penyebab timbulnya masalah.
Model Klasik