METODE PENELITIANÂ
Artikel ini ditulis menggunakan metode kepustakaan (Library Research), Metode kepustakaan (Library Research) merupakan studi yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data melalui berbagai macam material seperti dokumen, buku, artikel, majalah dll. dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian Kepustakaan (Library Research) pada Analisis Strategi Kampanye Calon Walikota No Urut 1 Heri Solihin dalam Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024
Metode Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan kajian Library Research (penelitian kepustakaan). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan lebih menekankan pada kekuatan analisis sumber-sumber dan data-data yang ada dengan mengandalkan teori-teori dan konsep-konsep yang ada untuk diinterpretasikan berdasarkan tulisan-tulisan yang mengarah pada pembahasan.
Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir:1988). Sedangkan menurut ahli lain studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono:2012).Â
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Pilkada Walikota BekasiÂ
Pilkada walikota Bekasi akan di adakan dalam waktu dekat, dengan begitu ini menjadi topik pembahasan yang hangat di masyarakat saat ini. Agar kita bisa memilih dan menentukan siapa yang akan menjadi walikota bekasi nantinya, penting bagi kita untuk mengetahui sejarah perkembangan pilkada (pemilihan kepala daerah) walikota Bekasi, Dari tahun 2010-2024.Â
Pilkada Walikota Bekasi Tahun 2010:Â
Mochtar Mohamad menjabat sebagai Walikota Bekasi untuk periode 2008- 2011. Ia terpilih dalam Pilkada Kota Bekasi tahun 2008 berpasangan dengan Rahmat Effendi sebagai wakil walikota, diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, masa jabatannya tidak berlangsung hingga akhir periode karena mencakup masalah korupsi. Pada tahun 2011, Mochtar Mohamad ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi. Setelah pemberhentian Mochtar Mohamad, Rahmat Effendi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Walikota Bekasi, diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) untuk mengisi jabatan dan keberlangsungan pemerintahan Kota Bekasi.
Pilkada Walikota Bekasi tahun 2015:Â