Ini doa krisis terakhir untuk murid-murid
ini doa krisis terakhir untuk kita semua.
Cawan Kristus begitu berat
bukan kesakitan
dicambuk dan disalibkan
bukan penderitaan
mental dihina dan ditolak
ini adalah penderitaan rohani
memikul dosa dunia.
Nasib dunia ditentukan
nasib manusia diitimbang.
Bekasi, Juni 2015
Perjamuan Kudus
Hari raya roti tak beragi sudah tiba
domba paskah siap disembelih
di sebuah ruang atas
besar, tegang, dan berbatu-batu.
Matahari tertidur pulas
cuaca amat pekat
namun, hati manusia
dibakar api yang berdarah-darah.
Mata rohaniku melihat
mata rohaniku tertuju
mata rohaniku terbawa
terbuka lebar-lebar
salib....salib.....
di bukit Kalvari.
Yesus Kristus bersiap untuk membasuh
kaki-kaki bergetar
kaki-kaki gelisah
kaki-kaki lumpuh : tak bergerak !
sangat kotor oleh lumpur khianat
dari rawa-rawa dosa.
"basuh.....basuh... kakiku, kepalaku, mukaku, tanganku, rambutku,
dan telingaku," seru para rasul dengan suara gempita.
Mereka harus rendah hati
mereka harus saling kasih mengasihi
kita semua yang ada di sini
hari ini diajarkan: kasih Tuhan Yesus Kristus !
Setelah itu kudengar
ada ucap dan berkat
ini roti tubuh Kristus
ini anggur darah Kristus
darah perjanjian
darah yang menderita
darah yang tiba-tiba mengingatkan akal dan budiku
melayang-layang menuju bukit Golgota.