Tapi nyatanya dugaanku salah. Iseng aku coba sadap WA dia. Dimana posisinya sekarang. Aku tau cara sadap WA ini karena diajari oleh salah satu staff di kantor. Dia cerita sering mengintai suaminya secara diam-diam. Awalnya aku anggap angin lalu saja cerita staffku itu. Tapi lama-lama aku penasaran juga.
Dari hasil iseng menyadap WA Mas Davin inilah aku dapat fakta mengejutkan. Dari map yang kulihat, ternyata suamiku sedang berada di Jakarta. Di sebuah apartemen di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Jantungku berdetak serabutan. Apartemen siapa itu? Apa yang dilakukan Mas Davin di sana? Sudah berapa lama? Sama siapa? Dan tumpukan pertanyaan lain yang menyumpal di otak.
Tak mau membuang waktu. Malam itu juga sepulang kantor aku langsung menuju apartemen itu. Naik menggunakan lift. Lalu berhenti dan mengetuk pintu di sebuah unit lantai tujuh nomor 214. Dari apartemen kecil tipe studio itu kaluarlah wanita yang kukenal selama ini.
"Karyl?" Jantungku seperti mandek seketika.
"Oh, ternyata Mbak Grace pinter juga. Bisa Nemu alamat ini." Karyl menjawab dengan santai. Tampak dia baru saja melakukan sesuatu. Hanya lingerie tipis berwarna hitam yang membalut tubuhnya.
"Siapa sayang?"Â
Aku menggigit bibir bawah erat-erat. Takut melihat realita di depan mata. Berharap semua tidak seperti apa yang kubayangkan. Aku mengenal suara itu. Suara khas dari Mas Davin.
"Oh, ternyata Grace di sini. Sama siapa?"
Kali ini aku merasa tidak hanya jantungku yang berhenti berdetak. Tapi juga tubuhku. Aku seperti onggokan daging tanpa tulang. Andai ada cermin di depanku, pasti aku bisa melihat sendiri bagaimana wajahku pucat seketika.
"Mas, apa yang kamu lakukan di sini? Katanya masih di Bali?"