Mohon tunggu...
Puji Khristiana
Puji Khristiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga 2 anak yang hobi menulis

Bekerja sebagai penulis konten dan blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Last Revenge

3 Februari 2022   12:48 Diperbarui: 3 Februari 2022   13:37 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Inilah yang kadang membuatku agak geregetan. Bukannya dia ikut kerja bantu suami mumpung belum punya anak, malah asik saja belanja-belanja cantik. Ngabisi uang suami.

"Grace, masuk! Ngapain kamu di situ? Biarkan saja. Nggak perlu diladeni. Itu bukan urusanmu."

Ibu memanggilku dari dalam rumah. Hal yang sama dilakukannya setiap aku menegur Karyl.

"Tap, Bu, mau sampai kapan dia terus begini? Memang ibu nggak kasian sama Neil?"

"Kasian. Tapi bukan begitu caranya. Neil sudah dewasa. Tidak perlu ikut campur."

"Grace nggak ikut campur, cuma ---"

"Sudah. Masuk saja. Buatkan suamimu kopi. Kasian dia baru datang."

Aku menghembuskan nafas kesal. Menggerutu pelan. Untung saja ada ibu. Kalau tidak, Karyl tidak akan bisa bebas begitu saja. Dengan emosi yang belum sepenuhnya selesai, aku masuk ke rumah. Mas Davin sedang sibuk menerima telphon dari seseorang. Dilihat dari nada suara dan wajahnya, sepertinya telphon masalah utang piutang.

"Siapa yang nelphon, Mas?" Penasaran. Aku langsung bertanya setelah Mas Davin menutup telponnya.

"Debt collector pinjol. Nagih hutangnya Neil."

"Neil? Neil punya hutang pinjol? Berapa? Kok mereka sampai nelphon kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun