Surti bisa memahami keinginan suaminya, hidup mandiri dan bisa menikmati hasil kerja keras mereka. Di sini mereka memang tidak pernah merasakan kekurangan. Tapi mereka jarang memegang uang. Hasil panen dan penjualan sapi selalu dipegang orang tuanya.Â
Tejo tidak pernah bekerja di tempat orang lain, setiap hari dia pergi ke sawah atau kebun milik mertuanya. Merawat dan mengolahnya, sehingga tanamannya selalu tumbuh subur .
Sekarang mereka tak sendiri, ada Wahid yang harus dicukupi kebutuhannya. Setiap panen Surti memang dikasih uang oleh orang tuanya. Tapi tak seimbang dengan kerja keras Tejo. Berbeda dengan Murti adik Surti, Murti selalu dikasih banyak dengan alasan mereka tak tinggal serumah. Jarang merepotkan, begitu kata orang tuanya. Murti juga dianggap berjasa, karena setiap bulan selalu memberi uang kepada orang tuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H