Asas kepemimpinan TNI
Wacana kepemimpinan selalu aktual sepanjang jaman, saat Raden Wijaya mengalahkan balatentara Kubilai Khan, Gajahmada mempersatukan Nusantara, Diponegoro melawan VOC, Letkol I Gusti Ngurah Rai dalam perang puputan, Panglima Besar Sudirman pada perang gerilya, Komodor Yos Sudarso pada operasi Trikora, hingga saat  ini bila dalam suatu korporasi rapat pemegang saham memutuskan perlunya mengganti struktur direksi.
Pada setiap situasi tersebut, diyakini terdapat nilai-nilai yang sama yang dianut dan dipraktekkan oleh individu yang disebut sebagai pemimpin dalam mengendalikan sumber daya yang dikelolanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Achua dan Lussier berpendapat kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi pemimpin dan pengikut untuk mencapai sasaran organisasi melalui perubahan, di mana terdapat elemen Leaders -- Followers, Influence, Organizational Objectives, Change, dan People (Wibowo, 2010 : 4)<1>.Â
Good followers bukan sekadar mengikuti pemimpin tanpa memberi masukan yang mampu mempengaruhi pemimpin dan influence adalah esensi kepemimpinan karena ada proses mengkomunikasikan gagasan; memperoleh penerimaan; memotivasi pengikut dan mengimplementasikan gagasan melalui perubahan.
Organizational objectives dimaksudkan adanya kerja sama anggota organisasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan leader maupun follower; masa depan dan tujuan bersama yang memotivasi mereka menuju hasil yang lebih disukai.Â
Selanjutnya leader dan follower harus terbuka terhadap adanya perubahan. Patut menjadi perhatian pula bahwa terdapat hubungan langsung antara keberhasilan finansial dan komitmen praktek kepemimpinan yang memperlakukan orang sebagai aset.
Menurut Colquitt dkk, kepemimpinan adalah penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk mengarahkan aktifitas pengikut pada pencapaian tujuan, di mana pengarahan dapat mempengaruhi interpretasi pengikut terhadap tujuan utama, hubungan mereka dengan pengikut lain dan akses mereka pada kerja sama dan dukungan dari unit kerja lain (Wibowo, 2018 :6).
Dari berbagai pendapat tersebut Wibowo merumuskan pengertian kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi, memotivasi, mendorong dan memfasilitasi aktivitas segenap sumber daya manusia untuk memberikan komitmen dan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Bagaimana kepemimpinan dipraktekkan di lingkungan Kesehatan TNI? Setiap perwira TNI pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Dengan demikian terhadap setiap perwira TNI telah dipersiapkan terstruktur di lembaga pendidikan bekal kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan baik teknis, taktis maupun strategis agar dapat mengampu organisasi yang diawaki sesuai strata pangkatnya dan jabatan yang diemban. Jajaran TNI mengenal 11 asas kepemimpinan yaitu :
- Taqwa : Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepadaNya.
Ing ngarsa Sung Tulada : Memberi suri tauladan di hadapan anak buah
Ing Madya mangun karsa : Ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah anak buah
Tut wuri handayani : Mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah
Waspada Purba Wisesa : Selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberi koreksi kepada anak buah
Ambeg Para Arta : Dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
Prasaja : Tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
Satya : Sikap loyal timbal balik, dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan ke samping.
Gemi Nastiti : Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
Belaka : Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Legawa : Kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggungjawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya.