“Oke…oke.. kita gak akan tau kalo belum dijalani.” jawab Stefa.
“Well. Terserah kamu. Aku seneng kamu udah mau jujur sama perasaan kamu. Trus kapan kamu mau ngaku?”
“I don’t know. Aku belum siap. Gimana dong?”
“Aku bantu. Dasar. Giliran berantem aja selalu siap.” mereka tertawa bersama. Stefa melepas nafas lega. Seakan beban itu telah terhapus.
***
“Za,aku mau ngomong.” Kata Stefa tegas ditengah-tengah latihan band.
“Iya.” setelah pamit pada teman-temannya ia dan Stefa pergi dari studio. ”Ada apa?” tanya Eza langsung. Jujur ia deg-degan juga.
“Tentang yang kemarin...”
“Kalo kamu keberatan aku gak maksa. Udah berteman sama kamu aja aku udah lega.” Eza memotong karena saking gugupnya dia menghadapi Stefa.
“Bukan... huft. Aku mau jalanin sama kamu.” kata Stefa.
“Maksud kamu?” tanya Eza nggak mengerti.