Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cincin Sakti Rajawali (Cerita anak)

27 November 2018   16:59 Diperbarui: 27 November 2018   17:12 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            Ketika acara yang dimaksud ratu terlaksana, Pangeran jahat sengaja mendekati puteri agar bisa menyapa puteri Binar Cahaya Mentari, tetapi sekaligus terkejut betapa cantiknya puteri. Puteri memakai pakaian warna keemasan. "Tuan Puteri, cincinnya bagus sekali." Belum sempat pangeran jahat melanjutkan kata-katanya, puteri sudah melihat cincin yang melingkar di jari manis pangeran itu. Puteri keringat dingin. Puteri terpaku. Puteri memandangi wajah sang lelaki yang ada dihadapannya. Untung saja pangeran Aliuddin mendekati. Pangeran Ali binggung dengan ekspresi kakaknya dan segera menyimpulkan. Kakak beradik ini antara menerima dan tidak. Menerima karena sudah lama dinanti orang yang mengenakan cincin yang sama. Menolak karena yang memakai cincin yang mirip dengan cincin puteri adalah sepertinya orang atau lelaki yang kurang baik.

            Di sisi lain seorang prajurit yang baru dilantik sedang mencuri-curi kesempatan untuk mencari tambatan hatinya. Apalagi sesampainya di kota ini, Wira mendapat informasi bahwa puteri angkat raja sangat merindukan teman kecilnya, yang pernah memberi cincin kepadanya. Tahulah dia sekarang bahwa teman kecilnya atau gadis kecil yang pernah dihadiahkan cincin olehnya sudah tumbuh menjadi perempuan berbakat yang cantik dan baik hati.

            Akhirnya Wira berjumpa dengan kekasih hatinya dan hampir saja tidak mampu bergerak karena rindunya. Sang puteri pun melihat. Tanpa sengaja tatapan mereka beradu. Allah sudah mempertemukan mereka. Puteri senang sekali. Hatinya sudah memberi jawaban. Dia yakin prajurit yang dihadapannya adalah teman kecilnya, Wira.

            Maka gagallah upaya pangeran jahat. Wira menghampiri, "Apakah nama puteri adalah Binar?" tanya Wira cepat. "Benar sekali." Sudah lama sekali aku menunggumu Wira," jawab puteri sedih campur senang.

""""

            Puteri Binar berjalan-jalan bersama Wira. Tiba-tiba sesuatu terjadi. Mereka sedang membagi-bagikan boneka kepada anak-anak yatim.

Anak-anak       : "Kita berada di mana sekarang?"

Wira                : "Semua gelap."

Puteri               :"Tidak usah berteriak dan yang diperlukan sekarang kita berdoa."

Wira                :"Benar-benar."

            Mereka berdoa terus, akhirnya terang masuk. Mereka pun merasa senang. Mereka fokus ke tempat semula mereka berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun