"Betul-betul. Buat apa punya sahabat seperti kamu sakti dan bisa terbang."
""""
      Seminggu kemudian baju yang akan dibagikan pun selesai. Semuanya berjumlah sepuluh. Bajunya penuh dengan warna. "Kau sudah siap? Bentar lagi kita kan lepas landas. Kau harus berpegangan kuat," putri Rajawali memperingati. "Setelah ini aku akan menepati janjiku untuk berlatih bela diri," sambut pangeran Rajawali. Di dekat hutan mereka akan mendarat. Kali ini mereka menemukan anak-anak sedang bermain di dekat hutan.
      "Awas hati-hati. Menyingkirlah," Rajawali berteriak dari punggung burung Rajawali sakti. Dengan kesaktiannya, burung Rajawali mampu mematuk ular sawah. Ular sawah itu hendak menganggu anak-anak. Lalu ular tersebut masuk ke lubang. Setelah mendarat pangeran lantas memperingati. "Anak-annak jangan menutup lubangnya. Semoga hewan itu tidak akan menganggu lagi."
      "Siapa kalian?" tanya salah satu anak yang berada di sana. "Aku adalah Rajawali dan ini sahabatku rajawali juga," jawab putra Binar bersemangat. "Apa? Ada dua rajawali?" tanya anak-anak terkejut. Sedari awal mereka sudah terkejut karena melihat burung rajawali yang terbang dan mendarat, lalu berubah menjadi manusia. "Iya, tetapi aku hanya namanya, karena dari kecil eeh tidak sekarang aku masih kecil, dari aku masih kandungan bapak dan ibuku sudah merawat burung rajawali," jelas pangeran kepada teman-teman barunya.
      "Kalu aku memang seekor burung. akan kutunjukkan," burung rajawali pun mengubah dirinya kembali sambil berakrobat. "Waah, seperti di negeri dongeng ya. Selain atraksi tadi, ada kejutan lainnya, yaitu baju indah dari Sumatera," pangeran tak mau kalah.
      "Coba lihat bajunya?" anak-anak setengah berteriak. "Rajawali ambilkan bajunya," pinta pangeran lembut. Tak berapa lama kemudian, putri kecil membawakan buntalan kepada pangeran. "Waah, hebat benar. Baju bikinan siapa?" tanya anak perempuan yang berambut panjang. "Baju ini buatan ibuku," jawab pangeran.
      "Apa aku boleh minta dibuatkan lagi? Ibuku akan membelinya," tanya anak perempuan tadi. "Benarkah?" tanya duo rajawali. "Tenang saja. Kalau begitu aku akan mengundangmu ke rumahku. Itu karena kalian baik sekali," anak perempuan sedikit membujuk. "Iya, ayo teman kita balik. Kita sudahi permainan kita. Kalian setuju?"
      "Setuju," anak-anak bersorak. "Nanti kita akan makan-makanan lezat. Pada akhirnya anak-anak semua bahagia dan bersahabat sampai mereka dewasa. Â
TAMAT
Â