"Sebenarnya ini salah satu unek-unekku juga. Yang sudah lama menganjal. Aku seperti memanggil diriku sendiri. Hahhaha," putri yang lebih tua dari pengeran menjawab.
      "Iya juga ya."
      Pendaratan selesai.
      "Terima kasih ya sudah meminjamkan punggungmu."
      "Tidak masalah asal ini untuk kebaikan. Oh ya, ada baiknya kalau kau mengembangkan ilmu bela dirimu. Kau setuju? Maksudku kau harus bisa menjadi ksatria. "
      "Iya, agar kau tidak terlalu....Maksudku agar pekerjaanmu lebih ringan.:
      "Hahhahha. Untuk merilekskan punggungku sedikit."
      "Hhahha. Aku mengerti, cantik."
      Akhirnya, mereka berhasil mengumpulkan anak-anak seusia mereka untuk dibagi-bagikan pakaian. "Bagaimana menurut kalian?" tanya pangeran kecil. "Ooh, justru sebaliknya. Baju ini bagus sekali. Rapi dan modelnya baru dan bagus." Kata salah satu anak puas.
      "Iya, ibuku yang menciptakannya. Aku mengerti, ini adalah salah satu model yang berbeda dari baju-baju yang telah kalian miliki. Anak-anak terima kasih ya, " terang pangeran kecil dan putri rajawali mengangguk-angguk.
      "Justru kami yang harus berterima kasih. Kalian dari mana?" tanya seorang anak yang berani memberikan pernyataannya untuk mewakili anak-anak lainnya.