"Aku tidak tahu, Mam. Bisa jadi kamu harus mewariskan. Bisa pula tiba-tiba penjagamu ini meninggalkanmu begitu saja, kapan pun ia mau. Karena kamu tidak mendapatkan penjagamu dari warisan leluhur," jawab Sigit.
"Beda denganku. Aku harus menanggung keberadaan Raja seumur hidup, dan harus siap mewariskannya bila kelak ajal akan menjemputku," lanjut Sigit. Kali ini nada suaranya terdengar sedih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!