"Aku tidak tahu, Mam. Bisa jadi kamu harus mewariskan. Bisa pula tiba-tiba penjagamu ini meninggalkanmu begitu saja, kapan pun ia mau. Karena kamu tidak mendapatkan penjagamu dari warisan leluhur," jawab Sigit.
"Beda denganku. Aku harus menanggung keberadaan Raja seumur hidup, dan harus siap mewariskannya bila kelak ajal akan menjemputku," lanjut Sigit. Kali ini nada suaranya terdengar sedih.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!