Dari sikon geopolitik dan geostrategi kawasan, terjadi perebutan pengaruh antara AS dengan China (RRT) tentang kawasan Asia Tenggara dan Laut China Selatan (LCS), di samping masalah Taiwan. AS telah tegas menempatkan China dan Rusia sebagai musuhnya.
Terkait Pilpres di Indonesia CIA dan NSA dengan kemampuan sadapnya tahu secara detail bahwa Presiden Jokowi dekat dengan China.
Contohnya, peran China akan besar di IKN serta beberapa proyek Jokowi berupa konsesi, di samping kini mereka nilai Jokowi telah begeser dari demokrasi. Jadi sederhananya AS tidak akan dukung paslon 02 yang didukung Jokowi.
Sementara paslon 03 (Ganjar-Mahfud) pada posisi sulit, mereka dukung program pemerintah Jokowi, termasuk IKN. Ganjar dan PDIP pernah mencoba menyerang Jokowi, tapi justru elektabilitasnta yang turun.
Konsep strategi dan taktik paslon 01 paling cerdik dengan konsep perubahan. Anies terus menyatakan akan melakukan penilaian dan melakukan perubahan program Jokowi termasuk proyek mahkota IKN. Ini message ke AS bahwa mereka juga anti China.
Nah, secara kasat mata dan logika, AS akan tertarik ke paslon 01, termasuk faktor penguatnya, Anies pernah kuliah di AS, sedikit banyak pernah di spotting intelijen AS sebagai calon pemimpin di Indonesia
Harapan paslon 03 jelas masih ada, apabila team intelijennya berhasil melakukan hubungan dengan intelijen AS, di samping PDIP adalah parpol nasionalis besar yang mereka perhitungkan.
Peran AS di Indonesia jelas ada hanya gerakannya tertutup, sehingga sulit terbaca. AS akan dan sudah cawe-cawe, hanya akan terlihat setelah Pilpres. Seperti teori SunTzu, strategi intelijennya misterius tidak berbentuk, luwes tapi menggigit.
Kesimpulan
Analisis intelijen adalah bisnis yang sulit dan selalu berakhir menjadi sebuah prediksi. Dari fakta-fakta tersebut diatas penulis melihat secara umum posisi politik Jokowi saat ini masih cukup untuk menjaga elektabilitas paslon 02 (Prabowo-Gibran), walau sulit untuk satu putaran.
Apabila Pilpres dua putaran, posisi Prabowo-Gibran bisa melemah apabila dijadikan musuh bersama. Ibu Mega, pak JK dan Surya Paloh adalah kawan lama sebagai politisi senior. Mereka bisa menyatukan Gajar-Mahfud dengan Anies-Imin, siapapun yang akan bertarung di putaran kedua.