Snowden juga pernah menyebutkan bahwa NSA menyadap 35 kepala negara dan semua kegiatan medsos seperti google, email, WhatsApp, instagram, linkedin, SMS.
Five Eyes dan Papua
Papua adalah pulau di Timur Indonesia yang terdekat dengan Australia serta PNG. Australia selalu menyatakan musuh datang dari Utara, artinya dari wilayah Indonesia.
Pengalaman paling menakutkan saat operasi Trikora, Indonesia memiliki pesawat pembom strategis TU-16, sehingga mereka membeli F-111.
Demikian juga saat Indonesia memiliki Sukhoi 27/30 yang diatas pesawat tempurnya, mereka mengganti F-18 dan memesan F-35. Artinya Australia menilai balance of Power dengan Indonesia sangat penting.
Sebelumnya pesawat tempur mereka bebas gerbang di kawasan Timur Indonesia, karena belum terpasang radar militer.
Kini radar Koopudnas sudah mampu meng-cover kawasan Maluku dan Papua. Indonesia mengembangkan Kogabwilhan-3 di Timur. Jelas pembangunan kekuatan TNI di Papua bisa membuatnya tidak nyaman.
Nah, di sinilah kini peran Five Eyes, mereka seperti yg dijelaskan di atas. intelijen five eyes butuh informasi akurat tentang perkembangan politik di Papua. Five Eyes dengan teknologinya mampu memonitor teknologi informasi, tetapi fakta intelijen aktual lapangan juga, mereka butuhkan.
Infiltrasi dan penetrasi biasa dilakukan oleh badan intelijen untuk mempertajam akurasi informasi. Bukan tidak mungkin kasus pilot adalah rekayasa, untuk kepentingan pulbaket.
Bahkan bukan tidak mungkin juga gerakan TNI dan Polri di Papua juga sudah mereka sadap, sehingga ruang gerak KKB lebih luas dan bebas. Saat operasi di Afghanistan, pasukan AS bisa aman saat istirahat karena drones AS mampu mengamati apabila ada gerakan musuh yang mendekat.
Nah, bukan tidak mungkin gerakan pasukan elit TNI (Gultor, Raider, Marinir dan Bravo) justru yang menjadi korban disergap karena gerakannya sudah dimonitor pihak KKB? Dari studi kasus jatuhnya korban, terindikasi dan terbaca akurasi intelijen mereka lebih baik.