Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Captain Mehrtens, Pilot atau Infiltran Five Eyes?

6 Juni 2023   16:12 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:13 5663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Snowden juga pernah menyebutkan bahwa NSA menyadap 35 kepala negara dan semua kegiatan medsos seperti google, email, WhatsApp, instagram, linkedin, SMS.

Five Eyes dan Papua

Papua adalah pulau di Timur Indonesia yang terdekat dengan Australia serta PNG. Australia selalu menyatakan musuh datang dari Utara, artinya dari wilayah Indonesia.

Pengalaman paling menakutkan saat operasi Trikora, Indonesia memiliki pesawat pembom strategis TU-16, sehingga mereka membeli F-111.

Demikian juga saat Indonesia memiliki Sukhoi 27/30 yang diatas pesawat tempurnya, mereka mengganti F-18 dan memesan F-35. Artinya Australia menilai balance of Power dengan Indonesia sangat penting.

Sebelumnya pesawat tempur mereka bebas gerbang di kawasan Timur Indonesia, karena belum terpasang radar militer.

Kini radar Koopudnas sudah mampu meng-cover kawasan Maluku dan Papua. Indonesia mengembangkan Kogabwilhan-3 di Timur. Jelas pembangunan kekuatan TNI di Papua bisa membuatnya tidak nyaman.

Nah, di sinilah kini peran Five Eyes, mereka seperti yg dijelaskan di atas. intelijen five eyes butuh informasi akurat tentang perkembangan politik di Papua. Five Eyes dengan teknologinya mampu memonitor teknologi informasi, tetapi fakta intelijen aktual lapangan juga, mereka butuhkan.

Infiltrasi dan penetrasi biasa dilakukan oleh badan intelijen untuk mempertajam akurasi informasi. Bukan tidak mungkin kasus pilot adalah rekayasa, untuk kepentingan pulbaket.

Bahkan bukan tidak mungkin juga gerakan TNI dan Polri di Papua juga sudah mereka sadap, sehingga ruang gerak KKB lebih luas dan bebas. Saat operasi di Afghanistan, pasukan AS bisa aman saat istirahat karena drones AS mampu mengamati apabila ada gerakan musuh yang mendekat.

Nah, bukan tidak mungkin gerakan pasukan elit TNI (Gultor, Raider, Marinir dan Bravo) justru yang menjadi korban disergap karena gerakannya sudah dimonitor pihak KKB? Dari studi kasus jatuhnya korban, terindikasi dan terbaca akurasi intelijen mereka lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun